TANGGAL 28 Oktober, merupakan momentum untuk memperingati hati lahirnya Sumpah Pemuda. Tanggal ini merupakan tanggal yang bersejarah dalam perjalanan bangsa ini. Dimana kaum muda telah mengambil bagian yang cukup penting dalam percaturan politik bangsa ini di masa lalu.
Memperingati hari lahir sumpah pemuda, tentu tidak hanya upaya untuk refleksikan kembali sejarah pemuda puluhan tahun silam. Tetapi yang tidak kalah penting, adalah upaya pemuda hari ini untuk memberikan kontribusi dan sumbangsih positif bagi keberlangsungan bangsa ini ke depan. Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memberikan yang terbaik bagi ibu pertiwi, salah satu di antaranya adalah menjaga konservasi terumbu karang di laut.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki bentangan laut yang cukup luas dengan berbagai macam terumbu karangnya. Namun demikian, dengan adanya berbagai aktivitas manusia di laut yang kadang telah merusak terumbu karang ini. Mulai dari penggunaan pukat harimau, sampai proses pemboman dari  tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Sehingga hal demikian telah merusak ekosistem laut, termasuk merusak terumbu karang yang menjadi rumah bagi banyak spesies laut.
Dalam rangka memperingati semangat hari lahir Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober. Penyelam Profesional Pulau Lombok Sumbawa (P3LS), bersama elemen masyarakat yang berada di Pantai Nipah melakukan kegiatan restorasi terumbu karang di pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara, Selasa, 27 Oktober 2020.
Tujuan kegiatan ini selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap terumbu karang dan melakukan usaha peningkatan tutupan karang, juga untuk meningkatkan semangat para pemuda di Kabupaten Lombok Utara Maupun di NTB untuk tetap berkarya untuk daerah. Peserta kegiatan terdiri Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Pokdarwis Nipah, Yayasan Indonesia Biru, Yayasan Nusa Biodiversitas, dan Universitas 45 Diving Club.
Kegiatan ini pun sejalan dengan tema Sumpah Pemuda tahun 2020 dari Kementrian Pemuda dan Olahraga yaitu "Semangat Bersatu dan Bangkit". Kegiatan dibuka dengan penjelasan singkat terkait terumbu karang, metode spider, dan prosedur pekerjaan di bawah air oleh perwakilan dari P3LS dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nipah.Â
Setelah itu, peserta melakukan pengambilan bibit di area terumbu karang yang cukup sehat. Karang yang diambil adalah karang yang sudah pecah terlepas dari substrat atau lazim disebut corals of opportunity. Fragmen karang ini kemudian dibawa ke lokasi media spider, lalu para peserta mengikat fragmen ke media menggunakan kabel tis.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, terlebih dahulu dilakukan brifing yang dipimpin oleh Al Furkan. Furkan menaruh harapan dengan pelaksanaan kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk kegiatan-kegiatan swadaya masyarakat lainnya yang berhubungan dengan lingkungan.
"Harapannya kegiatan P3LS tidak berhenti disini karena proses restorasi terumbu karang adalah proses yang panjang. Dengan komitmen yang kuat P3LS dan Pokdarwis untuk melakukan perawatan dan pengecekan berkala nantinya" Jelasnya.