Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perempuan Cantik Tersipu Malu Kala Berada di Pantai Wadu Ntada Rahi

1 Agustus 2020   10:28 Diperbarui: 1 Agustus 2020   10:43 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


TAK pernah terlintas dalam benakku, akan berjumpa seseorang di sore itu. Ketika terbesit di pikiran untuk menikmati temaram senja di pantai Wadu Ntada Rahi, aku pun langsung bergegas.

Dengan roda dua yang ku tumpangi, aku tak membutuhkan waktu lama untuk sampai di tempat tujuan. Sore itu, terik mentari masih cukup menyala menyapu semesta. Setelah ku parkiran motor di pinggir jalan, aku langsung disuguhkan dengan pemandangan teluk Cempi yang menawan.

Deburan ombak memecah bibir pantai, angin laut yang menjalari tubuhku, serta tarian parahu warga yang ditambatkan tak jauh dari bibir pantai, membuat satu keharmonisan yang mendamaikan kalbu.

Dok. Vanny
Dok. Vanny
Aku memutuskan menghampiri bebatuan yang tak jauh dari bibir pantai. Duduk, sambil menikmati suasana. Ku lepas pandangan ke seluruh penjuru semesta. Gunung di belakang jalan raya cukup angkuh terlihat. Seolah sedang berada di atas singgah sana, dan siap memberikan perintah. Tapi tersapu cahaya mentari sore, wajahnya terlihat cerah ceria. Kemudian air laut yang membentang di depan tempat ku menikmati senja, terlihat butiran bening ketika tersapu mentari kala ombak menggulung menghantam karang.

Dok. Vanny
Dok. Vanny
Tiba-tiba pandangan ku, tertuju pada seorang perempuan yang berlarian di atas pasir yang tak jauh dari tempat duduk ku. Terlihat dia sendiri. Angin laut menghempas kain pengikat lehernya, dia tertunduk malu ketika menyadari aku memperhatikannya. Raut wajahnya mengingatkan ku pada seorang artis Luna Maya, yang sering wara wiri di layar kaca rumah ku.

Aku belum punya keberanian menghampirinya. Menyapanya. Memperbaiki jilbabnya yang terhempas angin. Mengucapkan maaf karena memperhatikannya, hingga dia tersipu malu.

Tiba-tiba dia terlihat menjauh. Menikmati temaran senja jauh dari pandangan ku. Samar-samar aku sesekali memperhatikannya. Dia membuatku penasaran, karena belum sempat berkenalan dengannya.

Dok. Vanny
Dok. Vanny
Dok. Vanny
Dok. Vanny
Jika sempat, suatu hari kelak ketika bersua di sini. Aku akan menghampirinya, dan mengajaknya menikmati sunset berdua sambil berbagi kasih kala bibir pantai mendapat sapuan air laut.

Dengannya, aku bisa menceritakan tentang kesedihan seorang istri yang ditinggal pergi oleh suaminya yang menantang ombak, demi kelangsungan hidup. Seorang istri yang begitu cinta terhadap suaminya. Karena malam-malamnya akan dilaluinya tanpa pelukan, tanpa belaian dan tanpa kecup di kening. Istri itu bersedih. Terpukul karena sering ditinggal pergi. Hatinya hancur, karena ketiadaan suami seolah separuh jiwanya ikut pergi. Cinta seorang istri yang begitu besar itu, mengharuskan dirinya menjadi batu sebagai pembuktian.

Dok. Vanny
Dok. Vanny
Dok. Vanny
Dok. Vanny
Aku pun ingin engkau seperti itu, sambil bersandar di lenganku, engkau terlihat manja dan menyerap cerita yang ku ulas demi masa depan kita berdua. Karena memang cinta butuh pembuktian, dan seorang istri itu telah membuktikannya.

Jika kelak engkau kembali, aku pun akan berusaha membuatmu nyaman. Kita bisa menyulam kisah berdua sambil bermain pasir, berkejaran, berlarian sambil memperbaiki kain yang engkau ikat di lehermu. Dan aku pun ingin cinta ku mendapatkan perhatian seperti kain yang membuatmu terlihat cantik kala berpadu dengan wajah ayumu yang manis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun