Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyayangi Ibu Tidak Harus Selalu Berada di Sampingnya

20 September 2025   20:05 Diperbarui: 20 September 2025   20:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menemani ibu saat acara CFD di Jalan Pemuda Kabupaten Klaten (dokpri)

Saya merasa beruntung karena masih sempat menemani ibu yang sudah berusia 85 tahun lebih. Jadwal sehari-hari ibu sudah saya pahami. Dengan demikian, kami hanya memantau rutinitas ibu. Untuk urusan makan, ibu hanya makan bubur nasi yang lembek. Bubur itu dibeli. Sekali beli untuk tiga kali makan. Jadi, ada tiga bungkus bubur yang dibeli pada pagi hari. 

Satu bungkus untuk makan pagi. Satu bungkus untuk makan siang. Satu bungkus untuk makan sore. Di sela-sela itu, ibu membuat minuman yang beraneka rupa.

Untuk minuman , ibu membiasakan beberapa jenis minuman. Selain air putih, ada susu, kopi, dan minuman herbal. Untuk buah-buahan, ibu gemar makan  buah jeruk. Kadang-kadang minta dibelikan buah pisang.

Untuk kebutuhan makan empat sehat lima sempurna, ibu tahu betul. Bahkan, pada saat saya makan bersama ibu selalu diingatkan untuk makan  buah jeruk. Padahal saya kurang suka makan buah jeruk. Ada jenis buah-buahan lain yang saya sukai. sering buah jeruk yang disodorkan ke dekat piring saya makan, segera saya kembalikan ke tempat buah saat ibu tidak melihatnya.

Untuk menyenangkan hati ibu, saya tidak dapat menolak dengan frontal. Perlu kehati-hatian dalam menghadapi orang tua. Jika kami tidka menyukai sesuatu, perlu disampaikan dengan hati-hati.

Adik Tarti yang biasa menyampaikan hal-hal yang tidak saya sukai atau hal-hal yang saya inginkan untuk kebaikan ibu. Misalnya, ibu yang terlalu sering  minum kopi saset, saya minta untuk dikurangi atau dihentikan. Adik Tarti yang sudah terbiasa berbicara dengan ibu sebagai perantara. saya tidak tega berkata secara langsung.

Ditulis di Penajam, 20 September 2025      

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun