"Berapa, Pak?" tanya saya kepada bapak penjual lotis/pencok/rujak tersebut.
"Sepuluh ribu!"
Saya merasa bersyukur ternyata harga yang diberikan relatif murah. Cukup banyak irisan buah-buahan dalam kantong plastik. Cukup banyak pula jenis buah yang dicampur menjadi satu bungkus tersebut.
Di sebelah penjual lotis/pencok/rujak ada penjual kue yang cukup menggoda. Pada saat saya sedang menunggu lotis disiapkan, saya melihat ada dua orang pembeli. Salah satunya pembeli mengendarai mobil.
Saya tergoda untuk ikut membeli setelah selesai membayar lotis. Namun, saat saya datangi, ternyata dagangannya sudah habis. Beberapa box putih tampak sudah kosong. Tentu saja saya merasa kecewa. Pulang ke rumah hanya membawa satu macam oleh-oleh.Â
Saya menjadi teringat bahwa ada kue jadah bakar di dalam tas. Pada saat jalan-jalan di Malioboro, saya sempat membeli kue jadah bakar. Rasanya cukup enak. Saya beli lima potong kue jadah bakar. Baru dua potong yang saya makan di sana. Berarti masih ada tiga potong.Â
Kaki saya pun terus melangkah menuju trotoar samping kantor cabang BRI Klaten. Setelah tiba di sana, saya baru memesan kendaraan mobil secara daring. Tujuan pulang ke rumah ibunda di Dukuh Ketinggen, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan.
Dalam waktu singkat, saya pun sudah mendapatkan driver. Mata saya sempat terbelalak karena ongkos yang harus saya bayarkan melalui aplikasi sebesar Rp 8.500 (delapan ribu lima ratus rupiah). Naik mobil dengan jarak sekitar lima kilometer hanya membayar di bawah sepuluh ribu rupiah?