Yunus memilih jalur ke Sepinggan karena akan menuju hotel tempat menginap. Gerbang keluar (exit tol) yang dilewati adalah Gerbang Tol Manggar.
Keluar dari Gerbang Tol Manggar, saya mendengarkan diskusi antara Yunus dengan istrinya. Sebelum menuju hotel tempat menginap, kami perlu makan lebih dahulu.
Kangen Masakan Olahan Kepiting
Dari obrolan atau diskusi antara Yunus dengan menantu kami, saya mendengar topik terkait jenis masakan yang ingin dinikmati Yunus, yaitu olahan kepiting.
Di daerah Sepinggan ada dua rumah makan yang menyajikan masakan olahan kepiting yang sudah cukup terkenal. Mula-mula Yunus mengarahkan mobil menuju salah satu rumah makan yang berada di kiri jalan. Ternyata rumah makan itu masih tutup.
Selanjutnya, suka tidak suka, dipilihlah alternatif kedua, yaitu rumah makan yang juga menyajikan masakan olahan kepiting yang berada pada sisi kanan jalan. Untuk itu, mobil harus memutar arah.
Dilihat dari luar, rumah makan yang kami kunjungi tampak kecil. Namun, setelah kami masuk ke dalam, ternyata cukup luas. Banyak meja dan kursi yang ditata dengan rapi.
Sebelum masuk ke rumah makan, saya menyempatkan waktu untuk berswafoto di depan papan nama rumah makan yang menampilkan gambar dua ekor kepiting. Beberapa mobil tampak terparkir rapi di halaman rumah makan tersebut. Ada seorang jur parkir yang mengatur kendaraan yang masuk dan keluar.
Begitu kami duduk, seorang pramusaji datang dengan membawa dua lembar menu yang disajikan di rumah makan itu. Ada banyak pilihan makanan dan minuman yang dijual.
Olahan masakan kepiting ternyata cukup banyak. Menantu (mbak Fita) mula-mula memegang daftar menu makanan itu. Ia pilih-pilih olahan masakan kepiting. Yunus, diminta memilih jenis olahan masakan yang diminatinya.
Ada beberapa olahan yang dipilih. Ada olahan kepiting dengan bumbu lada hitam. Saya dengar mbak Fita mdenyebut setengah porsi. Mungkin ada kekhawatiran porsi penuh (satu porsi) terlalu banyak.