Menemani Sidak ke Wilayah Sepaku
Tugas melakukan sidak (inspeksi mendadak) pada hari Rabu tanggal empat Januari 2023 dilakukan oleh dua pengawas sekolah jenjang SMP ke wilayah Kecamatan Sepaku. Saya ikut nebeng dalam mobil dinas yang mereka bawa. Pada saat berangkat, Pak Sugeng Mardisantoso sebagai driver. Saya duduk manis di samping "Pak Sopir". Pak M. Hanafi duduk di deret kursi tengah seorang diri.
Pembangunan jalan tergolong cepat. Jika satu pekan tidak melewati jalur Silkar-Sepaku, kita akan dibuat kaget. Jalan akan tampak semakin mulus. Pada beberapa titik ada pelebaran bagian sisi kiri dan kanan jalan utama.
Proses pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) di wilayah Kecamatan Sepaku tampak semakin nyata. Kami mengobrol sepanjang perjalanan sambil menikmati kue basah yang dibeli oleh Pak M. Hanafi di Desa Giri Purwa, tidak jauh dari rumah Pak Machmud, pengawas sekolah jenjang SD.
Saya menginformasikan kepada Pak Nanang Faisol (kepsek SMP 27 PPU), Pak Amin Susilo (kepsek SMP Muhammadiyah 1 PPU) dan Pak Sugeng Subandi (kepsek SMP 6 PPU) melalui foto kami. Informasi itu perlu kami sampaikan agar mereka tidak menunggu-nunggu kedatangan kami. Posisi atau tempat kami berada pun kami sampaikan agar mereka dapat mengira-ngira, pukul berapa tiba di sekolah mereka.
Pada pukul 06.55 wita foto itu kami share kepada ketiga kepsek tersebut. Kami memang harus berangkat agak pagi agar tiba di lokasi tidak terlalu siang.
Pak Nanang Faisol yang membaca/melihat foto yang saya kirimkan lewat wapri tersebut langsung menanyakan posisi atau keberadaan kami bertiga. Pada pukul 08.04 wita saya kirimkan foto "Pom Bensin" di wilayah ITCI. Tujuan sudah semakin dekat. Dua puluh menit dari "Pom Bensin" itu, lokasi SMP 27 PPU sudah terlihat.
Mobil ditepikan sebelum berhenti. Saya pun bertanya, apakah saya ikut turun bersama Pak M. Hanafi ke SMP 27 PPU atau terus lanjut ikut mobil. Pak Sugeng Mardisantoso menjawab bahwa saya, Suprihadi, diminta ikut menemani hingga SMP 6 PPU di wilayah Semoi.
Jadwal sidak monev awal semester kedua untuk Pak M. Hanafi di dua sekolah, yaitu SMP 27 PPU dan SMP Muhammadiyah 1 PPU. Kedua sekolah tersebut adalah sekolah binaan saya, Suprihadi. Berhubung jadwal sidak monev adalah silang, saya tidak melakukan sidak di sekolah binaan sendiri. Pengawas lain yang melakukan itu.
Hal yang agak aneh, lapak pedagang campur baur. Penjual pakaian berdampingan dengan penjual sate. Waduh, bagaimana jika pakaian yang dijajakan beraroma sate?
Pak Sugeng Mardisantoso cukup hafal daerah Sepaku. Beberapa tahun yang silam, Pak Sugeng Mardisantoso pernah bertugas di Sepaku. Untuk itu, saat ada belokan jalan menuju SMP 6 PPU, otomatis kendaraan dibelokkan.
Kami sempat mendengar acara demi acara yang diselenggarakan, mulai pembacaan doa, sambutan kepala sekolah, hingga sambutan komite sekolah. Ada satu tujuan kegiatan yang sempat saya dengar, yaitu pembahasan pengadaan pagar sekolah. Kepsek, Â Pak Sugeng Subandi dan komite sekolah sangat berharap agar pagar sekolah segera dapat diwujudkan dengan gotong royong. Partisipasi para orang tua/wali sangat diharapkan.
Sebelum meninggalkan SMP 6 PPU, saya sudah menginfokan keberadaan kami kepada Pak Supardi. Info saya sertai foto. Ada satu kalimat yang saya tuliskan di bawah foto yang saya kirimkan.
"Boleh singgah kah?"
Jawaban Pak Supardi diawali dengan emoji senyum. Kemudian ada kalimat di bawahnya.
"Kenapa nggak."
"Masak jauh2 nggak singgah"
Dengan jawaban seperti itu kami mantap untuk mampir ke SMP 2 PPU yang akan kami lewati saat perjalanan pulang. Kebetulan Pak Sugeng Mardisantoso ada perlu dengan seorang guru di sekolah itu.
"Guru itu mau memberi tanaman anggrek!" kata Pak Sugeng Mardisantoso.
Bertambahlah alasan untuk singgah ke sekolah yang dipimpin oleh Pak Supardi tersebut. Kami pun sudah menghubungi Pak M. Hanafi. Sesuai kesepakatan, kami berkumpul di SMP 2 PPU setelah Pak M. Hanafi melaksankan tugas sidak di SMP 27 PPU dan SMP Muhammadiyah 1 PPU.
Di sebelah ruang kerja kepsek ada ruang tamu. Ruang tamu  itu cukup luas. Kami dapat duduk dengan leluasa pada sofa yang cukup empuk. Obrolan kami berlima sangat variatif. Banyak hal kami perbincangkan pada tengah hari itu.
Setelah cukup lama kami mengobrol, tibalah saat untuk berpamitan. Tidak ada tujuan khusus ke SMP 2 PPU. Kami hanya silaturahmi biasa. Hanya Pak Sugeng Mardisantoso yang memiliki tujuan untuk mengambil tanaman anggrek dari salah satu guru di SMP 2 PPU tersebut.
Dalam perjalanan pulang, Pak Sugeng Mardisantoso mengajak singgah ke masjid. Untuk perjalanan pulang itu, Pak M. Hanafi menggantikan posisi driver. Saya tetap duduk di samping "Pak Sopir". Tentu saja, Pak  Sugeng Mardisantoso duduk di kursi bagian tengah.
Kami pun segera melanjutkan perjalanan ke kantor disdikpora setelah selesai menikmati hidangan masing-masing. Saya merasa ikut senang dapat mengikuti atau menemani mereka melakukan sidak ke wilayah Kecamatan Sepaku.
Sebagai pengawas sekolah yang satu tahun lagi akan memasuki purnatugas, saya berusaha untuk tetap aktif. Jika ada waktu untuk berkunjung ke sekolah yang dekat atau jauh, saya akan berusaha berkunjung. Silaturahim dapat mempererat pertemanan. Silaturahim akan mendatangkan rezeki. Silaturahim banyak manfaatnya.
Semoga pada hari-hari berikutnya, saya masih diberi kesempatan untuk berkunjung ke sekolah lain. Semakin dekat hari pensiun, semakin kuat keinginan untuk berjumpa kawan-kawan kepala sekolah dan para guru di sekolah.
Penajam Paser Utara, 9 Januari 2023