Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hari Sabtu Jangan Menggerutu!

5 November 2022   12:25 Diperbarui: 5 November 2022   12:30 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Sabtu Jangan Menggerutu!

Dalam satu pekan ada tujuh hari. Pada hari apa Anda sering tidak suka? Bagi para pekerja yang libur pada hari Ahad, ada yang menggerutu saat hari Senin akan segera tiba. Mengapa menggerutu? Tentu akan merasa "bosan" dengan rutinitas pekerjaan.

Berbeda dengan orang yang bukan pekerja kantoran. Ia akan leluasa menentukan kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat.

Pada hari Sabtu tanggal lima November 2022 saya melakukan aktivitas khas hari libur. Selain rutin mencuci pakaian pribadi secara manual, terlebih dahulu saya meyetrika pakaian. Dua hari terakhir saya mencuci tetapi pakaian belum disetrika. Saat libur kerja inilah saya dapat menyetrika dengan agak santai.

Selesai urusan menyetrika dan mencuci pakaian pribadi, saya berencana untuk ke Kantor Pos. Kewajiban bulanan harus segera ditunaikan. Tiga tagihan rekening harus diselesaikan: listrik, air PDAM, dan langganan internet IndiHome.   

Perjalanan menuju Kantor Pos tidak memerlukan waktu lama karena jarak dari rumah sekitar satu kilometer saja. Perjalanan agak terhambat karena pas di depan masjid Ar Rahman, lampu lalu lintas berwarna merah. Saya harus bersabar menunggu hingga lampu hijau menyala. Meskipun jalanan agak sepi, saya tidak mau menerobos. Risiko sangat berbahaya bila tiba-tiba ada kendaraan dari arah yang berbeda muncul dengan laju.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Berhubung saya berangkat agak siang, jumlah pengunjung yang antre sekitar sepuluh orang. Petugas melayani dengan cepat. Saya lihat ada tiga orang karyawan Kantor Pos dengan cekatan melayani para pengunjung alias nasabah. Rata-rata para nasabah itu melakukan pembayaran.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Saya duduk dengan santai sambil mengamati keadaan sekitar. Para pengunjung lain yang sedang menunggu giliran dipanggil, ada yang asyik dengan gawainya. Sementara itu, ibu-ibu yang tidak sabar menunggu dipanggil namanya, rela berdiri di meja dekat petugas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Segera saya bangkit ketika nama Suprihadi dipanggil. Petugas menyebutkan total nominal yang harus saya bayarkan. Dompet sudah saya siapkan. Enam lembar uang kertas warna merah segera saya serahkan. Tidak lama kemudian uang kembalian diberikan petugas. Saya tidak menghitung ulang. Langsung saya masukkan ke dalam saku celana.

Penajam Paser Utara, 5 November 2022

*Tantangan Omjay Menulis di Blog

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun