Kami bersyukur karena posisi mobil kami ditempatkan pada bagian paling depan, dekat dengan pintu keluar saat kapal nanti sandar di Pelabuhan  Penajam. Kondisi ini sama seperti saat kami berangkat pada hari Kamis tanggal enam Oktober 2022. Mobil kami berada paling depan juga.
Setelah kami turun dari mobil, banyak kendaraan masuk ke kapal. Banyak orang turun dari kendaraan. Tangga ke lantai dua pun diserbu para penumpang. Semua berebut tempat duduk. Kami segera memilih tempat di depan kantin (sama seperti waktu berangkat).
Bu Kusmiati pun menanyakan minuman yang kami inginkan. Sama seperti waktu berangkat, saya meminta kopi hitam.
Ada pedagang nasi yang keliling menawarkan dagangannya. Beberapa penumpang membeli nasi yang dibungkus dalam plastik mika. Saya ingin memakan nasi pula mengingat waktu sudah pukul tujuh malam lebih.
"Berapa satu?"
"Lima belas ribu!"
"Ini tinggal satu saja!"
Bu Kusmiati selain membelikan kami minuman hangat, ada beberapa bungkus tahu goreng dibeli juga. Dengan santai kami menikmati minuman hangat. Saya tidak canggung meskipun harus makan nasi goreng sendirian, sementara teman lain hanya makan tahu goreng.
Penjual nasi sudah tidak ada karena dagangannya habis. Jika masih ada yang jualan, teman-teman pasti akan saya tawari untuk makan nasi goreng pula.