Baca juga: Perjalanan Naik Kapal FeriÂ
Hambatan bukan hanya pada saat harus memilih jalur yang akan dilewati. Mendekati Pelabuhan Kariangau, jalanan baru diperbaiki sebagian (separuh atau satu sisi). Jalur itu tidak dapat dilewati. Akhirnya, hanya satu arah jalur yang dapat dilewati. Dengan demikian, kendaraan yang lewat harus bergantian. Jika kendaraan yang lewat berasal dari arah pelabuhan maka kendaraan yang berlawanan arah, yang akan menuju pelabuhan harus berhenti menunggu. Â Â
Jalur ini cukup panjang sehingga agak lama kami harus menunggu giliran lewat. Pada saat itulah kami mengamati warung-warung di pinggir jalan sebelah kiri kami. Ada jalan menurun di sebelah warung yang begitu curam.
Baca juga: Hari Pertama di BPMP Kaltim, 6 Oktober 2022Â
Untung kami tidak harus turun dari mobil saat antre untuk menunggu giliran mobil jalan. Jika harus turun, pemandangan "mengerikan" akan kami lihat lebih dekat. Jalan yang menurun begitu tajam di sisi kiri kami, hanya kami lihat sepintas saat ada pengendara sepeda motor menuruni jalur itu.
Kami pun berbincang terkait posisi tanah di Kota Balikpapan. Banyak wilayah di Kota Minyak itu yang posisinya begitu miring. Jalan yang ada menaik dan menurun dengan tajam. Untung jalan yang ada sudah dicor semen sehingga tidak becek dan tidak licin.
Angkot sudah biasa melewati jalan yang seperti itu. Saya pun pernah mengalami naik angkot yang melewari jalur yang curam dan sempit.
Baca juga: Hari Kedua di BPMP Kalimantan Timur, 7 Oktober 2022Â
Giliran mobil kami pun tiba. Pak Sugeng Mardisantoso dengan berhati-hati mengemudikan. Sisi kiri berupa jalur jalan yang sudah dicor tapi belum bisa dilewati. Agak tinggi posisinya, lebih setengah meter. Semua pengemudi harus berhati-hari melewati jalur itu karena lengah sedikit, mobil tergeser ke kiri sedikit, bencana akan menimpa.
Beberapa menit kemudian, pintu masuk ke pelabuhan feri sudah tampak. Bu Kusmiati bersiap-siap untuk membayar tiket. Awalnya, empat lembar uang kertas berwarna merah diserahkan kepada petugas loket penjualan karcis. Satu lembar dikembalikan. Kemudian sang petugas meminta uang dengan nominal kecil untuk menggenapi sesuai harga tiket. Saya kurang mendengar berapa yang diminta.
Setelah tiket dibeli, mobil kami diarahkan menuju tempat parkir. Rupanya ada antrean. Kami tidak dapat langsung masuk ke kapal feri. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian petugas meminta mobil kami untuk masuk ke kapal feri.