Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Madu Asli Jangan Dibawa Pulang!

3 Oktober 2022   20:42 Diperbarui: 3 Oktober 2022   20:47 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Madu Asli Jangan Dibawa Pulang!

Ada seorang pedagang madu berkeliling dari satu kampung ke kampung. Pada suatu persinggahan, ada calon pembeli yang bertanya kepada pedagang tersebut.

Calon pembeli        : "Madu asli ya, Bang?"

Pedagang madu     : "Kalau mau yang asli, ambil di sarang tawon-nya, Pak!"

Calon pembeli        : "Jadi madu yang kaujual ini ada campurannya?"

Pedagang madu     : " Bapak mau beli madu atau mau wawancara, sih?"

Calon pembeli        : " Orang mau beli boleh, dong bertanya dulu!"

Pedagang madu     : " Kalau bertanya itu to the point, Pak. Berapa harga satu botol, gitu! Bukan nanya- nanya seperti wartawan."

Calon pembeli        : " Jadi nggak boleh tanya-tanya selain tanya harga?"

Pedagang madu     : " Boleh, misalnya tanya 'sudah makan atau belum', terus bapak ngajak saya ke warung!"

Calon pembeli        :" He...he... jadi ceritanya belum makan ya? Ayo kalau begitu, saya ajak ke warung di seberang jalan itu."

(Pedagang madu dan Calon pembeli berjalan beriringan menuju warung makan. Keduanya tampak bersemangat menuju warung makan itu)

Calon pembeli        : "Nasi dua, Bu. Lauknya seperti kemarin!"

Pedagang madu     :"Emang kemarin lauknya apa, Pak?"

Calon pembeli        : "mau makan atau mau wawancara?"

(Pedagang madu pun terdiam. Kena balasan dia. Dua porsi nasi disodorkan kepada mereka. Nasi putih dengan sayur

lodeh dan lauk telur dadar)

Pemilik warung     : "Jualan madu ya, Bang?"

Pedagang madu     : Benar, Bu. Satu botol cuma seratus ribu saja!"

Pemilik warung     : "Harga segitu biasanya bukan madu asli."

Pedagang madu     : "Kalau yang asli berapa harga biasanya, Bu?"

Pemilik warung     : "Ya, tergantung. Masih muda atau sudah tua!"

Calon pembeli        : "Waduh, Ibu ini bicara tentang apa, ya?

Pemilik warung     : "Ya, bicara tentang madu, Mas. Siapa, sih lelaki yang tidak mau punya madu bagi istrinya?

Calon pembeli        : "Kalau bicara soal istri muda, saya nggak ikut-ikut. Kapok saya!"

Pemilik warung     : "Makanya jadi lelaki jangan coba-coba bawa madu asli ke rumah! Semua madu  yang dijual pedagang keliling itu 

                                          palsu!"

Pedagang madu     : "Ya, ketahaun, deh. Betul, Bu. Madu saya bukan asli. Saya juga nggak berani bawa madu berkeliling, entar

                                         ketahuan orang."

Calon pembeli        : " Jadi, benar, ya, madu dalam botol yang kaujual itu ada campurannya?"

 Pemilik warung    : "Udah, nggak usah jual-jual madu lagi, bikin repot banyak orang!"

(sambil bercakap-cakap, nasi dalam piring calon pembelis sudah ludes. Ia segera berdiri)

 Calon pembeli       : " Udah, bang. Ini uang untuk bayar makan kita berdua. Sisanya bawa pulang saja. Terima kasih sudah menemani

                                         saya makan!"

Pedagang madu     : "Terima kasih, Pak. Ini saya hadiahkan satu botol madu yang ukuran kecil. Dijamin manis!"

Calon pembeli        : "ndak usah, Bang! Kasihkan Ibu pemilik warung saja. Saya ndak mau pulang ke rumah bawa madu!"

(Si pedagang madu terbengong-bengong sambil memegangi dua lembar uang kertas berwarna merah)

Pedagang madu     : (Baik hati benar orang itu).

Penajam Paser Utara, 3 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun