Mohon tunggu...
Supriardoyo Simanjuntak S.H.
Supriardoyo Simanjuntak S.H. Mohon Tunggu... Lainnya - Pembela Umum LBH Mawar Saron Jakarta

Hukum Untuk Manusia Bukan Manusia Untuk Hukum

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengulas Peranan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

1 Juni 2021   07:58 Diperbarui: 1 Juni 2021   08:18 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancasila sebagai asas kerohanian bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta religious. Bangsa Indonesia membentuk suatu kesatuan hidup dengan mempersatukan keanekaragaman yang dimilikinya dalam suatu kesatuan integral yang disebut negara Indonesia. Memahami makna Pancasila tidak terlapas dari paham Integralistik dengan rincian sebagai berikut:

  • Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang Integral.
  • Semua golongan, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya.
  • Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis.
  • Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya.
  • Negara tidak memihak kepada suatu golongan atau perseorangan.
  • Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pihak.
  • Negara tidak hanya untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan saja.
  • Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral.
  • Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan (Yamin, 1959).

Dari pemahaman Integralistik tersebut maka dari itu sangat penting adanya usaha dari setiap warga negara Indonesia untuk menjaga Ideologi yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia serta Pancasila telah menjiwai segala aktivitas yang ada di Indonesia. Selain itu hukum-hukum yang hidup dimasyarakat telah diakomodir dalam Pancasila apabila kita cermat dalam membaca dan memahami buktir-butir dari sila-sila Pancasila.

Peran Pancasila Dalam Bidang Pendidikan, Politik dan Budaya

Peranan Pancasila dalam bidang Pendidikan  sesungguhnya  merupakan  proses  internalisasi  budaya  ke  dalam  diri  seseorang  dan masyarakat sehingga  membuat orang dan  masyarakat jadi beradab. Pendidikan  bukan  merupakan  sarana transfer  ilmu  pengetahuan  semata,  tetapi  lebih  luas  lagi  yakni  sebagai  sarana pembudayaan  dan penyaluran nilai (enkulturasi dan sosialisasi). Atas dasar itu maka anak harus mendapat pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan.  Dimensi kemanusiaan yang dimaksud sekurang-kurangnya menyangkut tiga hal mendasar, seperti: 

  • Kognitif,  yang  tercermin  pada  kapasitas  pikir  dan  daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;
  • Afektif,  yang  tercermin  pada  kualitas  keimanan,  ketakwaan,  akhlak  mulia,  berbudi  pekerti  luhur,  dan memiliki   keperibadian   yang   unggul;   dan  
  • Psikomotorik,   tercermin   pada   kemampuan   untuk mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.

Dari tiga dimensi tersebut dapat ditemukan bahwa Pancasila dalam jalur pendidikan formal dan nonformal menjadi sangat penting sebagai jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai acuan dasar dalam membentuk karakter peserta didik. Terbukti Pancasila sangat kaya akan nilai-nilai hidup yang mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia. Satu-satunya jalan mewujudkan kesejahteraan adalah melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

Selanjutnya Peranan Pancasila dalam Bidang Politik harus berdasarkan pada ontologis manusia. Pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara yang harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri. Selain itu dalam Aspek Sosial Budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut, terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi disegala bidang dewasa ini.


Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya, yang muaranya adalah masalah politik. Oleh karena itu dalam pengembanganya sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

Kesimpulan

Kepribadian bangsa Indonesia dituangkan ke dalam suatu asas kerohanian yang merupakan kepribadian serta jiwa bersama yaitu Pancasila. Oleh karena itu prinsip-prinsip nasionalisme yang berdasarkan Pancasila adalah bersifat majemuk tunggal. 

Pancasila sebagai asas kerohanian bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta religious. Bangsa Indonesia membentuk suatu kesatuan hidup dengan mempersatukan keanekaragaman yang dimilikinya dalam suatu kesatuan integral yang disebut negara Indonesia. 

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa harus tetap dipertahankan karena telah sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dimasyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang plural yang terdiri dari suku, ras, agama, etnis, dan budaya yang berbeda-beda akan tetapi dipersatuan dengan sebutan Bhinneka Tunggal Ika yang termaktup dalam Pancasila sebagai dasar dari segala sumber hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun