Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lagu Teluk Bayur Menjadi Teman Kala Merantau

24 Januari 2021   18:12 Diperbarui: 24 Januari 2021   20:11 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, google earth

Kami pergi ke negeri seberang, untuk mencari ilmu. Kami kan kembali. Kami mencari ilmu sebagai bekal untuk hidup di hari tua. 

Setelah di rantau kami mengharapkan balasan surat yang kami kirim. Surat di sini adalah dalam bentuk SMS, japri, posting di medsos, postingan kami di youtube dll. Ketika merantau kami terus menerus teringat lambaian tangan kekasih kami ketika kami pergi merantau pada awal kepergian kami.

Lima tempat penulis merantau

Setelah meninggalkan kampung maka penulis akan dan atau sudah merantau yang relatif lama. Pertama, antara 1978-1986 merantau di kota Palembang. Kedua, antara 1986-1990 merantau di Inggeris. Ketiga, antara 2008-2011 merantau di Perak Malaysia. 

Keempat, antara 1990 sanpai sekarang di Palembang Sumatera Selatan. Kelima, Setelah dipanggil malaikat Izroil akan.merantau di alam.barzah. Terakhir, jika sudah masuk surga maka penulis akan kekal di sana tidak pergi-pergi lagi. Kabulkan doa hamba ya rabb.

Doakan agar cepat kembali

Pada bagian yang tidak kalah pentingnya dari lirik lagu teluk bayur adalah doakan agar ku cepat kembali. Banyak sekali implikasi dari lagu ini. Pertama, karena manusia di mana saja dia berada dia adalah merantau. Ketika kita merasakan maka kita ada kerinduan yang mendalam untuk segera kembali.

Pada saat itu kita teringat teman masih kecil, ayah, ibu, nenek, saudara, kekasih dan sebagainya. Ketika kita sudah menikah kita ada keinginankuat untuk bertemu pasangan, istri atau suami, anak, cucu, saudata, teman lama, tetangga dan semua orang yang pernah mengisi relung di hati kita.

Air mata berlinang

Ketika kita merantau lalu teringat kampung, teringat kebiasaan masa lalu, teringat orang desa, teringat paman, teringat bibi, kakek, nwnek, tetangga dan teman sekolah. Pada saat seperti itu kita akan meneteskan air  mata.

Bagus juga kita menyesali dosa dosa kita masa lalu. Mungkin kita pernah mencuri ayam tetangga, jemuran tetangga, tanaman tetangga atau dosa dosa lain yang kita lupa atau kita ingat .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun