Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka untuk Presiden Perancis, Macron

1 November 2020   07:22 Diperbarui: 1 November 2020   07:31 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: daily sabah

Dari sini sangat jelas bahwa agama islam buka  agama yang dibawa nabi Muhammad. Karena kalau nabi Muhammad membawa islam, maka pertanyaannya agama apakah para nabi sebelumnya? 

Ketika kita bertemu nabi Musa lalu kita tanya, agamamu apa? Ketika kita ketemu nabi Nuh,agamamu apa?  Demikian juga pertanyaan yang sama kita tanyakan kepada para nabi dan rasul lainnya maka jawabannya pasti sama, yakni islam.

Jadi tuan Macron, islam tidak pernah akan mengalami krisis sebagaimana yang tuan persiden khawatirkan. 

Tuan presiden,

Jika tuan tidak meyakini kerasulan Muhammad  kami tidak marah.

Jika tuan tidak meyakini Allah lah yang menciptakan tuan, kami tidak marah.

Jika tuan tidak meyakini nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, kamipun tidak marah.

Tetapi ketika tuan membenarkan ada kartun nabiMuhammad yang dibuat oleh guru sejarah di negerinu, lalu engkau membenarkannya sebagai kebebasan berekspresi maka kami secara otomatis menyatakan perang pada tuan.

Cara kami berperang dengan tuan tentu sesuai dengan kemampuan kami.

Ada yang memboikot produk perancis.

Ada yang berdoa kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun