Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaidah Hidup Menurut Islam untuk Menggapai "Hayatan Thayyibatan"

28 Oktober 2020   07:12 Diperbarui: 28 Oktober 2020   14:08 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua manusia ingin menjalani dan memperoleh kehidupan yang baik atau "hayatan Thayyibatan". Kehidupan yang baik itu tentu menurut Allah dan dengan sendirinya akan baik menurut manusia. Kehidupan yang baik menurut manusia beluk tentu baik menurut Allah. Tulisan ini mencoba mengupas tentang kehidupan yang baik menurut islam.

Apa itu kehidupan yang baik?

Al Imam At-Thabari ra didalam kitab tafsirnya ketika menjelaskan makna "hayatan thayyibatan" (kehidupan yang baik) beliau mengutip pendapat para ahli tafsir, memiliki banyak arti,
a. Allah hidupkan mereka di dunia dengan rizki yang halal
b. Allah karuniakan mereka sifat qanaah terhadap pemberian Allah swt
c. Hidup dalam keadaan beriman kepada Allah serta patuh terhadap setiap perintah-Nya
d. Kehidupan yang bahagia
e. Kehidupan di surga

Bagaimana menggapai kehidupan yang baik?

Ada sejunlah tips untuk memperoleh hidup yang baik, antara lain:

Pertama, selalulah memulai dengan perkataan yang baik, niat yang baik, memulai dengan salam, sapa dan senyum. Tanyakan khabar orang di sekitar kita, doakan dengan menyampaikan salam dan doakan dari jauh agar mereka sehat, bahagia dan sejahtera selalu. Dengan begitu energi positif agar menyebar dan kembali kepada kita.

Kedua, selalu sandarkan hidup kita kepada Allah, zat yang Maha baik, Maha penolong, Maha kuasa, Maha bijaksana dan maha segala-galanya. Kita ridhoi Allah sebagai tuhan kita, kita tidhoi isla. jadi agam kita dan kita ridhoi Muhammad saw sebagai nabi kita. Maka insya allah kita akan memperoleh kehidupan yang baik karena selalu terpancar energi positif dari Allah Yang Maha Baik.

Ketiga, kehidupan yang baik  itu kita imitasi dari kisah orang-orang yang shaleh, orang yang nulia, orang yang baik. Maka kaidah yang bagus untuk mengimitasi kehidupan yang baik adalah mendengarkan kisah orang-orang yang baik. Membaca dan membuat majlis taklim untuk mendengarkan kisah orang mulia akan mengalir energi positifnya kepada kita.

Kami pagi ini mendengar kisah Umar bin Khatab di mana dia sangat takut kepada Allah. Makan akibatnya syaithan menjadi takut kepada Umar bin Khatab terbukti bekas telapak kaki Umar bin Khatab tidak dilalui oleh syaithan karena takut krpada orang yang benar-benar takut kepada Allah swt.

Keempat, selalulah menjalankan kaidah hidup untuk menghidupkan sifat taqwa pada diri dan keluarga. Pentingnya taqwa itu sangat jelas karena Allah swt narasikan kata taqwa pada 226bayat alqur'an. Jika kita kita malas beribadah maka kaidah yang tepat untuk itu adalah kita baca ramai-ramai hadist yang memuat fadhilah amal-amal yang kita malas mengamalkannya. Misalnya kita malas shalat berjemaah maka bacalah 5 sampai 6 hadist tentang shalat tahajud sebelum tidur maka insyaa Allah akan Allah gerakkkan hati kita untuk bangun mengerkan shalat tahajuf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun