Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Banyak Warga Lubuk Langkap Merantau?

29 September 2020   20:56 Diperbarui: 30 September 2020   06:14 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Adalah Dawar Sukardi, petani yang juga guru, Kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan mengirim tembang dengan iringan gitar tunggal sore ini 29.9.2020 di grup WA Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan. Baginya mungkin itu hanya hiburan sore bagi anggota grup. 

Seni Daerah Seni Daerah disetiap daerah bahkan di dunia merupakan cerminan budaya dan peradaban masyarakat daerah tersebut. Tak terkecuali lagu yang berupa tembang sawah lebar yang bisa dilihat pada video berikut. 


Tembang seperti itu bagi kami anak perantauan menggamit memori, ingatan, kenangan yang berhubungan dengan tanah kelahiran para perantau termasuk mereka yang bermukim tak jauh dari dusun kami itu. 

Dawar sendiri adalah seorang  guru dan petani yang tidak tinggal di dusun asal kami Lubuk Langkap. Tetapi dia tinggal di desa istrinya yakni Suka Negeri Air Nipis Bengkulu Selatan. Untuk Dawar ini dalam bahasa kami artinya "tambik anak".  Bermakna bahwa Dawar bermukim di tempat desa mertuanya. Bahkan bermukim di rumah mertuanya. Hanya kasus Dawar ini, dia hanya bermukim di desa mertuanya. 

Saya menduga si Dawar ini dapat kiriman lagu  itu dari temannya sendiri yang menembamgkan lagu di pondok Sawah di sebuah hamparan sawah nan luas di Kecamatan Seginim, puluhan kilometer sebelah selatan Dusun Lubuk Langkap. 

Dalam bait bait lagu itu adalah kumpulan pantun pantun yang bernada sedih..

 Misalnya 

Tanam sapat di bawah jambat, bujang berkurung di rumpun serai, jalan tuk upat jangan dibuat, lambat di urung kita kan bercerai 

Bait tembang itu memberi nasehat kepada pendengarnya agar jangan membuat cikal bakal upatan, karena berpisah itu adalah suatu keniscayaan. Tembang tersebut ternyata menggamit memori kami perantau. Kami sudah lama meninggalkan dusun  tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun