Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masyarakat Sukamaju Air Nipis dan Sekitarnya Sangat Memerlukan Bendungan Irigasi

20 Juni 2020   02:49 Diperbarui: 20 Juni 2020   03:04 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Lubuk Langkap adalah salah satu dusun di desa Suka maju kecamatan Air  Nipis kabupaten Bengkulu  Selatan provinsi Bengkulu. Lubuk Langkap menjadi dusun yang paling terkenal, tidak saja di provinsi itu, tetapi dikenal secara nasional sebagai tempat wisata mandi dan melihat panorama alam.yang indah. Berjarak 30 km dari kota Manna, Lubuk langkap banyak dikunjungi oleh wisatawan. Belakangan wisata bendungan Lubuk langkap mampu mengalahkan tempat wisata pasar bawah, Manna Bengkulu Selatan. Tulisan ini mengupas tentang keperluan maayarakat di desa Sukamaju Air Nipis yang mendesak memerlukan irigasi ribuan hektar lahan sawah yang kekurangan air.

Terungkap dari Kekecewaan Warga

Seorang pemuka masyarakat di dusun Lubuk Langkap desa Sukamaju meresa kecewa. Dalam suatu kesempatan diwawancarai awak media Warman (65) menyayangkan belum ada perhatian pemerintah yang serius terhadap rencana pembangunan bendungan di desa Tanjung Tengah desa Sukamaju Air Nipis Bengkulu Selatan. 

Menurut Warman sejak lama pemerintah belum pernah ada yang serius memikirkan kami masyarakat di sini. Yang mereka lakukan adalah berjanji dan berjanji. Sering ada peninjauan dan peninjauan ke calon lokasi bendungan yang bisa mengairian ribuan lahan di desa Sulamaju tersebut.

Menurut seorang warga masyarakat Lubuk Langkap yang bernama On Amat (30), irigasi yang dibangun pemerintah di Hulu Tanjung Tengah jauh dari mencukupi untuk persawahan yang ada. Pada hal sebelumnya ratusan hingga ribuaan hektar lahandi Palak Araan dan dataran Sekunyit mendapat pengairan yang berlimpah. Tetapi sejak adanya irigasi yang "alkadarnya" itu kebanyakan persawahan di sana menjadi kekurangan air.

Menurut perkiraan penulis ada ribuan hektar lahan sawah dan non-sawah mempunyai intensitas pertanaman (cropping intensity) kurang dari 100 persen. Pada hal jika diberi irigasi maka intensitas pertanaman bisa meningkat menjasi 300 persen. Selama ini pola pertanaman hanya padi saja atau palawija saja selama.mjsim penghujan.  Pada hal jika diberi irigasi sepanjang tahun maka pertanaman bisa menjadi musim I, musim II dan musim III. Pola tanam bisa menjadi padi-padi-palawija. 

Tanpa air irigasi ditanam petani hanya palawoja atau padi saja. Padi itu bahkan tanpa irigaai sama sekali. Akibatnya produksinya sangat rendah. Dwmikian juga palawija. Pada awalnya palawija seperti padi gogo, jagung, ubikayu dan tanaman sayuran tumbuh subur. Lama-lama lahan di sini kekurangan air dan karenanya produkvitasnya sangat rendah.

Pendapat Warga Setempat tentang bendungan itu

Program bendungan di hulu Tanjung Tengah itu menurut Rasaluddin Sinip(61), seorang warga asal desa Suka Maju, muncul setelah bupati Bengkulu Selatam dan anggota DPR RI langsung meninjau lokasi tahun 2019. Sejumlah kades dan perangkat desa menyertai peninjauan itu dan mereka meyakini bahwa bendungan itu akan banyak sekali manfaatnya bagi penduduk Sukamaju dan sekitarnya.

Perkirauan bendungan itu menurut warga lain pak Roni Baid (74), bila sudah selesai dibangun bendungan bisa mengairi sejumlah hamparan sawah di desa Sukamaju (Arisan Tinggi), Pino Baru, Muara Tiga, bahkan bisa masuk ke desa Sukanegeri. Jika dialirkan ke hilir air dari bendungan itu akan mampu membantu Sungai kecil yang lain yakni Air Jiput dan Air Sekunyit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun