Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kenapa Pejabat Pemerintah Harus Korupsi?

6 September 2021   08:21 Diperbarui: 6 September 2021   09:24 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Ada video viral mengatakan bahwa seorang bupati aktif menyesal menjadi bupati. Ditanya mengapa menyesal? Karena gaji bupati sangat rendah. Dia menyangka gaji bupati itu sekitar Rp 100 sampai 150 juta. Ternyata anda lihat sendiri slip gaji saya kata pak bupati kepada wartawan pada saat wawancara dengan para wartawan. Mengapa harus korupsi? Inilah tujuan penulisan artikel ini.

Banyak Kewajiban

Sebagai bupati terpilih seorang hupati banyak kewajiban yang harus dia penuhi. Ada janji kampanye, ada tim sukses, ada hutang biaya pemilihan, ada setoran kepada partai. Bupati yang tidak tahu di mana menjabat ini sangat jujur dan tidak segan segan mengatakan kenyataan seaungguhnya. Dia seakan membenarkan apa yang terjadi pada proses penangkapan oleh KPK karena ada penyuapan oleh oknum calon kepada rekannya sesama bupati di salah satu kabupaten di Jatim.

Jika dirunut maka bupati itu sangat benar. Jika kewajiban kepada partai katakanlah Rp 5 juta per bulan, hutang pemilu Rp 150 juta per bulan, tim sukses Rp 5 juta per bulan maka jika gaji bupati hanya Rp 90 juta per bulan, dia harus nombok Rp 50 juta per bulan. Wajar sekali jika pak bupati berharap jika gaji seorang bupati mestinya sekitar Rp 150 sampai 200 juta per bulan.

Harus korupsi

Dari kenyataan di atas jangan heran jika semua pejabat pemerintah dari kepala desa hingg presiden mesti korupsi karena tinguinya jiaya pemilu, banyaknya janji pemilu yang harus ditepati. Oleh karena itu maka semua peja at pemerintah mesti korupsi untuk menutupi kewajiban itu. Yang jangan heran adalah jika para pejabat nyaris tidak ada yang menepati ja ji pemilu karena tidak ada dana untuk itu.

Saya menyesal nyalon hupati

Bupati dari kabupaten X itu mengatakan penyesalannya sudah terlanjur jadi bupati diwilayahnya. Sayangnya dia tidak memberi tahu apakah betul dia tidak tahu besarnya gajo bupati dari pendahulunya. Ditanya apakah ada potensi bagi kepala daerah untuk korupsi.maka dengan lantang dia menjawab harus dong korupai. Gak bisa memenuhi kewajiban saya yang banyak.jika tidak korupsi. Dia secara tidak langsung bahwa semua kepala daerah harus korupsi karena sistem pemilu dan sistem partai kita yang menjadikan swmuanya berbiaya tinggi.

Pengalaman teman saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun