Bismillah,
Adalah Kolonel Debok Kepala Seksi di Korem Gapo 44 Kodam II Sriwijaya mengajak penulis dan jajaran  pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang untuk mengamati tanaman jagung di Gelebang Dalam Banyuasin. Menurut Kolonel Senior di Korem Gapo 44 ini pertanaman jagung yang ditanam oleh masyarakat bersama Anggota TNI ini mengalami "stunting".Â
Perbaikan tanah yang disarankan umtuk dilakukan adalah pencampuran dengan tanah organik yakni tanah gambut dari sekitar rawa yang ada di dalam kawasan Agrowisata di desa Gelebek Dalam tersebut.
Pencampuran dengan gambut pada tanah podzolik ini dilakukan melibatkan kepala desa, masyarakat, mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian UMP. Â Kolonel Debok menyambut gembira program perbaikan tanah sera ilmiah dan kerja berpasukan ini. Beliau ingin sekali program seperti ini berhasil karena akan memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat dan juga kepada kebaikan anggota TNI yang terlibat.
Pencampuran dengan GABA
Selain itu Kolonel Debok sangat berharap agar pencampuran GABA yang merupakan limbah yang berasal dari pembangkit listrik mulut tambang Tanjung Enim juga diujicobakan untuk perbaikan tanah podzolik setempat. Menurut Kolonel Debok, GABA ini diperoleh gratis melalui jasa baik Mayor Sugeng yang secara berkala memperolehnya secara gratis ketika dia pulang kampung di Lahat.
Perlakuan dasar
Pada percobaan pencampuran tanah mineral demgan tanah gambut tetap dilakukan pengapuran dan pemupukan pupuk NPK. Kapur diberikan melalui pengadukan dengan dosis 3 ton dolomit per hektar atau 0,3 kg per m2. Kapur diberikan 15 hari sebelum tanam jagung. Pupuk NPK 16:16:16 diberikan dengan dosis 10 gram per pohon setiap 15 hari. Â
Padi Apung dan Hidroponik