Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatan dari Peringatan Maulid Nabi di Masjid Al-Hakim Komplek Srimas Plaju Palembang

26 Oktober 2021   06:44 Diperbarui: 26 Oktober 2021   06:50 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, masjid al-hakim komplek Sri Mas Plaju Palembang

Bismilah,

Tak pernah menyangka bahwa masjid yang pengurusnya meminta saya untuk memberikan tausiyah pada 23.10.2021 itu sangat unik dan cantik. Unik karena rancangannya tidak biasa. 

Masjid ini bertingkat dua, dikontrol secara digital, seluruh pengurus dapat melihat secara live melalui CCTV pada 8 sudut pandang. Cantik karena masjid ini dibuat dengan rancang bangun yang bagus sekali dan dibuat dari bahan yang bagus- bagus. Tulisan ini adalah catatan dari peringatan Maulid nabi di masjid tersebut.

Kenapa bisa digital?

Ada sejumlah penyebab mengapa masjid Al-Hakim 16 Ulu tersebut unik dan cantik. Pertama, pengurus yayasannya pak Drs. H. Madan Abdi, MM, adalah pensiunan ketua LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) provinsi Sumatera Selatan yang merupakan perpanjangan dari LPMP Dekdikbud Jakarta. Di sini mutu mesti diutamakan. Kedua, ada kandidat doktor dan dosen Ilmu Komputer yang menjalani pendidikan S3nya di Taipei Taiwan bercokol di masjid ini. 

Jadi jika masjid ini dilengkapi WiFi, dimonitor menggunakan CCTV dari telepon genggam parapengurus bukanlah hal aneh bagi seorang Julian Soepardi, S.Kom, M.Kom itu. 

Penyebab lain adalah masyarakatnya merupakan campuran dari banyak etnis asal banyak wilayah di Sumsel, Sumbar, Jawa, Sunda dan Bengkulu. Keberagaman dalam etnis seperti di komplek Srimas itu sering membawa barokah berupa kekompakan yang membanggakan. Urusan gotong royong dalam banyak hal biasanya sangat baik.

jemaah masjid al-Hakim
jemaah masjid al-Hakim

Banyak jemaah luar

Uniknya lagi pada acara peringatan maulid nabi di masjid Al-Hakim pada Sabtu 23.10.2021 itu banyak dihadiri oleh jemaah dari luar komplek perumahan Srimas itu antara lain ada yang dari jemaah masjid lain seperti dari Nigata dan daerah sekitar PUSRI Sungai Selayur Palembang. Selain karena baiknya prasarana perhubungan antara seberang Ulu dan Seberang Ilir Palembang juga karena baiknya hubungan pengurus dengan jemaah asal wilayah lain.

Antusias 

Jemaah masjid Al-Hakim 16 Ulu Plaju itu sangat antuasias mengikuti acara-acara yang dirancang panitia. Acara dimulai dengan solat isya berjemaah, pengajian alquran, berzanji diikuti marhabah, kebolehan mengaji oleh peserta TPQ masjid Al-Hakim dan selanjutnya ceramah dan doa.

Terbayang kelahiran nabi

Ketika dilangsungkan acara berzanji dan marhabah terasa sekali lintasan fikiran kepada manusia agung Muhammad saw kecil yang baru lahir. Manusia agung itu menjalani hidup yang tidak mudah karena sebelum lahir sudah ditinggalkan ayah tercinta. Masih kecil harus berpisah karena disusukan kepada ibu susu Halimah tsusadiyah di perkampungan Arab. 

Sesudah pulang kepangkuan ibunya dan sesudah menziarahi makam ayahnya, dia ditinggal olrh ibunya mrnghadap Allah. Begitu seterusnya Muhammad kecil ditinggal kakeknya. Pada umur jelang dewasa Muhammad remaja diajak pamannya berdagang antar negara. Sesudah menikah dan menjalani kehidupan yang jujur pada umur 40 tahun diangkat jadi rasul.

Punya ingatan yang sangat kuat

Nabi Muhammad bukanlah manusia biasa karena sejak kecil dia ingat semua kejadian yang melibatkan kedatangan malaikat Mikail dan Jibril yang membelah dadanya untuk membersihkan jantungnya dari darah kotor. Karena itu diyakini oleh para ulama bahwa kenabian beliau sudah diketahuinya sejak nabi masih kanak-kanak.

Cuplikan ceramah

Pentingnya menyiapkan mati yang baik atau husnul khotimah adalah bagian penting diutusnya nabi Muhammad saw ke bumi ini. Suatu saat nabi memberitahu para sahabat bahwa sedikit sekali di antara manusia yang masuk surga tanpa hisab yakni sekitar 70.000 orang saja. Tidak memgherankan jika perbandingannya adalah antara 1 berbanding 1000 hingga 1 berbanding 100.000  penduduk bumi yang memasuki surga tanpa hisab.

Berdasarkan laporan tak resmi dari para dokter ternyata dari 1000 yang meninggal di banyal RS hanya 7 dari 1000 orang mampu mengucapkan lailahailallah pada saat sakratul maut. Angka ini sejalan dengan hadist nabi di atas.

Semoga pembaca dan penulis termasuk kelompok yang sedikit itu.  Aamiin.yra.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun