Uniknya lagi pada acara peringatan maulid nabi di masjid Al-Hakim pada Sabtu 23.10.2021 itu banyak dihadiri oleh jemaah dari luar komplek perumahan Srimas itu antara lain ada yang dari jemaah masjid lain seperti dari Nigata dan daerah sekitar PUSRI Sungai Selayur Palembang. Selain karena baiknya prasarana perhubungan antara seberang Ulu dan Seberang Ilir Palembang juga karena baiknya hubungan pengurus dengan jemaah asal wilayah lain.
AntusiasÂ
Jemaah masjid Al-Hakim 16 Ulu Plaju itu sangat antuasias mengikuti acara-acara yang dirancang panitia. Acara dimulai dengan solat isya berjemaah, pengajian alquran, berzanji diikuti marhabah, kebolehan mengaji oleh peserta TPQ masjid Al-Hakim dan selanjutnya ceramah dan doa.
Terbayang kelahiran nabi
Ketika dilangsungkan acara berzanji dan marhabah terasa sekali lintasan fikiran kepada manusia agung Muhammad saw kecil yang baru lahir. Manusia agung itu menjalani hidup yang tidak mudah karena sebelum lahir sudah ditinggalkan ayah tercinta. Masih kecil harus berpisah karena disusukan kepada ibu susu Halimah tsusadiyah di perkampungan Arab.Â
Sesudah pulang kepangkuan ibunya dan sesudah menziarahi makam ayahnya, dia ditinggal olrh ibunya mrnghadap Allah. Begitu seterusnya Muhammad kecil ditinggal kakeknya. Pada umur jelang dewasa Muhammad remaja diajak pamannya berdagang antar negara. Sesudah menikah dan menjalani kehidupan yang jujur pada umur 40 tahun diangkat jadi rasul.
Punya ingatan yang sangat kuat
Nabi Muhammad bukanlah manusia biasa karena sejak kecil dia ingat semua kejadian yang melibatkan kedatangan malaikat Mikail dan Jibril yang membelah dadanya untuk membersihkan jantungnya dari darah kotor. Karena itu diyakini oleh para ulama bahwa kenabian beliau sudah diketahuinya sejak nabi masih kanak-kanak.
Cuplikan ceramah
Pentingnya menyiapkan mati yang baik atau husnul khotimah adalah bagian penting diutusnya nabi Muhammad saw ke bumi ini. Suatu saat nabi memberitahu para sahabat bahwa sedikit sekali di antara manusia yang masuk surga tanpa hisab yakni sekitar 70.000 orang saja. Tidak memgherankan jika perbandingannya adalah antara 1 berbanding 1000 hingga 1 berbanding 100.000 Â penduduk bumi yang memasuki surga tanpa hisab.
Berdasarkan laporan tak resmi dari para dokter ternyata dari 1000 yang meninggal di banyal RS hanya 7 dari 1000 orang mampu mengucapkan lailahailallah pada saat sakratul maut. Angka ini sejalan dengan hadist nabi di atas.
Semoga pembaca dan penulis termasuk kelompok yang sedikit itu. Â Aamiin.yra.