Mohon tunggu...
Supie El_Bala
Supie El_Bala Mohon Tunggu... -

Saya Baru belajar menulis dan terus belajar nulis hingga tangan ini Tak Bisa menari di atas tuts Komputer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edy A Efendi: "Kulonuwun Tips Jitu Menulis di Koran"

21 Agustus 2013   16:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:01 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13770741071382024640

[caption id="attachment_260823" align="aligncenter" width="187" caption="Source Foto: https://www.facebook.com/lanangsawah"][/caption] Tulis-menulis saat ini menjadi kompetensi wajib bagi guru dan pengawas. Sebabnya? Kalau guru atau pengawas golongan III/b s.d. IV/e  yang tidak menulis berarti siap-siap untuk tidak bisa naik pangkat. Mandeg pangkatnya seusia kerjanya. Edy mengatakan "kalau motivasinya naik pangkat, ini akan jadi bumerang. Menulis itu jujur saja pada diri-sendiri.  Angka kredit nanti dulu deh. Hal itu bisa menyusul kemudian. Penambahan penghasilan dari naik pangkat ini tak (kurang lebih) seratus ribu.  Tidak banyak...?" Niatkan saja menulis itu untuk belajar. Atau niatkan saja agar bisa mengajari anak-anak kita (baca juga siswa). Penulis 19 buku tokoh dan 25 editor buku juga mantan penulis editor Media Indonesia mewejangi kami "Setiap tulisan Anda itu akan dihisab di yaumul hisab, nanti...! Termasuk status dan kicauan Anda di Twitter, lho... " Ujarnya menggebu-gebu dengan tangan yang selalu bergerak kesana kemari. Makanya tulis saja dengan jujur. "Tulisan kita akan lebih panjang umurnya dari usia kita. Ketika kita dipanggil kuasa. Tulisan kita masih hidup sepanjang masa." Ujarnya, lirih. Teknik menembus koran-koran nasional seperti biasa kita baca di buku-buku atau blog-blog trik jitu menulis opini di media massa sama saja. Seperti, daya kejut paragraf pembuka, kaitan antar paragraf, etc-lah... Salah Satu, tips jitu Edy dalam trik menembus media massa nasional itu "kulonuwun" dulu. Salam pembuka yang tepat. Buat pengantar yang bisa menggugah redaktur rubrik opini. Pergunakan, salam pembuka yang tepat pada redaktur koran Kompas, Media Indonesia, Tempo dengan kata, "Salam Sejahtera". Jika di Republika wajib pakai salam, "Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh". Tips menulis bagi pemula, tulis saja satu kata kemudian tulis tujuh kata. Lantas tulislah 24 kata. Dan tulislah terus-seterusnya hingga paragraf ke paragraf. Maknanya tanyakan sendiri ke beliau di twitter @lanang sawah. Hal ini terkait dengan keyakinannya terhadap nilai-nilai sufistik. Yang paling utama persiapan menulis diwajibkan membaca (iqra) terlebih dahulu. Tanpa membaca, tulisan yang dihasilkan ibarat tubuh tanpa ruh. Tulisan yang bagus itu dimulai dengan argumentasi pribadi, didukung oleh referensi, data, dan fakta yang disajikan. Inti sari menulis itu di titik point memilih diksi "kulonuwun". Dan selebihnya, Anda terus bla bla bla trial and errors lah... Anyer, 21-08-2013 Ditulis pasca tutorial "menulis karya ilmiah populer" semoga bermanfaat bagi kita semua


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun