Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilpres dan Dramatisasinya

21 Mei 2019   17:27 Diperbarui: 21 Mei 2019   18:08 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kondisi seperti ini, sejatinya KPU semakin terlihat sebagai aktor yang memang hanya diinstruksi oleh sang sutradara. 

Kasihan KPU, karena kena marah warganet. Banyak warganet yang menyayangkan pengumuman resmi dilakukan pada dini hari, tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Hal inilah yang memantik kemarahan warganet, sebab sebelumnya pengumuman hasil rekapitulasi akan diumumkan pada 22 Mei 2019 besok, namun malah dimajukan dan sembunyi-sembunyi.

Apa yang dilakukan KPU tak ubahnya budaya dan tradisi pemerintah dalam menaikkan harga BBM.

Sementara KPU melakukan adegan ending yang dimajukan, pihak keamanan juga sibuk mengurus rakyat yang hendak masuk Jakarta untuk demonstrasi. 

Situasinya menjadi luar biasa ironis. Sebenarnya sedang terjadi apa di negeri ini? Siapa penulis naskah/skenarionya? Siapa sutradaranya? Apakah drama/sinetron ini, akan naik juga menjadi hiburan layar lebar, film? Inilah kisah KPU dan dramatisasinya.

Dengan situasi seperti ini, apakah akan lahir pemimpin yang amanah dan dicintai rakyat? 

Semoga NKRI terus dilindungi dan segera dijauhkan dari tangan-tangan angkara. Semoga ramadan tetap indah dan kita semua dapat menjalankan ibadah penuh berkah. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun