Kasus mandegnya kelanjutan kontrak Milla terus bergulir. PSSI pun bergeming dan mengultimatum dengan memberikan tenggat akhir tanggal 15 September 2018 kepada Milla.Â
Sementara sambil terus menunggu kepstian apakah Milla akan kembali melatih Timnas Indonesia atau tidak. Spekulasipun berseliweran.
Publik terus menunggu dan berharap-harap cemas, sementara media nasional dan internasionalpun terus mengulik masalah masalah Milla dengan berbagai bumbu-bumbunya.
Bahkan kabar terbaru, enggannya Milla melanjutkan kontrak, karena PSSI masih menunggak gajinya sekitar 3 bulan termasuk biaya sewa rumah tinggal Milla.
Apakah menyoal PSSI nunggak hanya kabar burung, atau hanya berita bohong, faktanya PSSI masih sangat percaya diri mau memperpanjang kontrak Milla.
Perencanaan tidak matang
Andai saja, sejak awal PSSI telah merencanakan program timnas senior dengan matang, maka persoalan kontrak Milla atau mungkin pelatih selain Milla tidak akan menjadi bertele-tele dan buang-buang waktu.
Selain masalah Milla jadi melebar ke berbagai sudut, hingga ada ancaman PSSI akan dilaporkan ke FIFA karena nunggak gaji ke Milla, seluruh publik sepekbola nasional juga cukup gerah atas leletnya PSSI mengurus kasus ini.
Bahkan Menporapun sudah mengisyaratkan tidak akan ikut campur masalah Milla dengan PSSI.
Andai PSSI sigap, maka laga Timnas saat meladeni Timnas Maritius, tentu sudah dinakodai oleh pelatih tetap. Beruntung, meski di pandu pelatih karataker, Penggawa Garuda dapat menaklukkan lawan dan memungkinkan naiknya peringkat FIFA Indonesia.
Ayo PSSI yang sigap, jangan pertontonkan budaya lambat mengambil keputusan.