Mohon tunggu...
Maz Man
Maz Man Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Saya hadir di www.jejak44.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pramex Dan Kemajuan Bangsa

28 November 2012   22:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:31 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1354141937486767735

Sebenarnya saya hanya sekali kali saja bolak balik Jogja Solo. Namun bisa merasakan, bagaimana nyamannya menikmati perjalanan dengan kereta api. Tidak banyak pengamen . Bisa sambil membaca buku atau kadang kadang melamun berkepanjangan. Apalagi jika siang hari, penumpang relative sedikit. Menempuh perjalanan selama satu jam tidak terasakan. Tau tau sudah sampai tujuan.

Pramex (Prambanan Express) adalah kereta lokal dengan jurusan Solo Jogja Kutoarjo PP. Kondisi kereta yang masih baru saat itu. Banyak masyarakat menjadi pelanggan setianya termasuk aku. Jadwal perjalanan berubah ubah dari waktu kewaktu. Dua tiga tahun yang lalu hamper setiap jam ada. Berapapun waktu yang ada tinggal pergi ke stasiun. Jadi deh.

[caption id="attachment_211888" align="aligncenter" width="614" caption="pict:jadwal-terbaru.com"][/caption]

Dalam perjalanan waktu. Kereta ini sangat menjadi kereta rakyat. Pagi siang sore penuh dengan penumpang kesana kemari. Terutama pagi dan sore banyak pegawai yang nglaju dari solo ke jogja dan sebaliknya. Suasana tampak akrab. Meski hanya duduk di lantai beralaskan Koran. Untuk menggerakan tubuh aja sulit. Tetapi tidak apalah.

Bukan hanya pegawai maupun pebisnis yang mengandalkan pramex ini. Banyak mahasiswa dan pelajar berada di dalamnya. Dengan tarif sepuluh ribu rupiah (lebih mahal sedikit dibanding bus jurusan jogja solo). Tentu dengan alasan kenyamanan perjalanan.

Tetapi itu beberapa tahun yang lalu. Ketika kemarin aku silaturahmi ke rumah teman di Solo. Kulihat, jadwal pramex hanya 3 kali dari jogja dan 4 kali dari solo. Jam jam sibuk pergi dan pulang hanya tersedia kereta AC dengan tarif dua puluh ribu. Kalo bolak balik menjadi empat puluh ribu. Penumpang sedikit banyak kursi yang kosong. Dimana rakyat jelata yang biasanya mbonceng pramex kemarin? Entahlah.

Sebagaian pramekers (penumpang setia pramex) sudah beralih menggunakan bis carteran untuk sampai ke Solo setiap harinya. Berangkat pagi dan pulang sore dengan iuran per penumpang sepuluh ribu rupiah. Ada yang beralih menggunakan bis ekonomi. Atau sebagian lain naik sepeda motor. Yang ini akan menambah kepadatan jalan raya. Kecelakaan semakin tidak bisa ditekan.

Dimana kepedulian pemerintah?

Tarif sepuluh ribu rupiah, tarif yang merakyat. Para pegawai swasta masih menjangkau pulang balik untuk mencari nafkah. Sekarang? Tidak mungkin mereka saban hari merogoh uang empat puluh ribu untuk anggaran perjalanan.

Para pebisnis lokal mestinya juga didukung dengan pemberian jasa transportasi dari Solo-Jogja-Kutoarjo. Solo terkenal sebagai industry garmen tempat jujugan kulakan pakaian. Percetakan di sini juga relative murah. Keberadaan kereta semacam pramex sangat diperlukan meski kita tidak manja perlu AC segala.

Minimal ada kereta dengan tarif ekonomi pada jam jam kepulangan. Pagi sekali siang dan sore hari. Itu sudah sangat mencukupi.

Masih banyak rakyat yang melata lata mengais rejeki. Yang mereka butuhkan alat transportasi murah meriah. Tidak lebih. Ada kesempatan belajar membaca di dalam alat transportasi ini. Kita bukanlah orang kaya yang hanya membutuhkan dinginya AC. Kita lebih menikmati duduk berhimpitan di lantai lantai kotor pramex dengan beralaskan koran.

Jalur jalur kereta yang menghubungkan kota kota kabupaten sepanjang pulau jawa sangat diharapkan. Tentu kemudahan seperti ini akan meningkatkan kualitas hidup anak bangsa. Penyediaan kemudahan akan merangsang pribadi pribadi untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Ini hanyalah satu dari lenguhan panjang rakyat miskin.

Salam hangat dari jogja.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun