Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku adalah Pemilik Kesementaraan

18 Juni 2022   12:09 Diperbarui: 26 Juni 2022   08:49 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terik menarik iri pada embun yang tersipu lagi menari
Seolah siang memberi tanda genderang perang
Padahal panas mengantar mawar memerah putih hari
Hingga terik tak perlu mempersoalkan gelap dan terang

Semua keindahan adalah cara pandang dan merasa
Biarlah mereka berdialog dengan tahu yang ditahunya
Atau mungkin mereka bersahabat dalam ketiadaan tahu
Meski sedikit dalam ilmu tapi bahagia akan hadir selalu

Mungkin adalah kata cukup untuk mewakili sementara
Karena memandang akan selalu memberi deviasi
Sedang persepsi memberi warna dalam belantara
Semua karena misteri dari sebuah perjalanan yang saling berelasi

Lalu, mengapa kau pertanyakan akan perbedaan dalam setiap sesi
Padahal setiap detik selalu memberikan tambahan tanya
Jawabnya karena pertanyaan mampu memberi tahu pada durasi
Yang setiap pergerakan akan memberi gambar tentang makna

Maka jangan pernah kau berhenti untuk bergerak
Pilihan diam adalah kematian
Mungkin ketakutan menghantui setiap air yang beriak
Padahal setiap gerak ada hikmah untuk mencapai tujuan

Harta, tahta dan jabatan adalah titipan
Mungkin esok akan berkurang atau bertambah
Karena kita hanya pemilik kesementaraan
Biarkanlah semua melepas dengan sempurna dan kafah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun