Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Puisiku Menari

26 Juli 2021   15:11 Diperbarui: 26 Juli 2021   19:07 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secarik kertas kuambil untuk menorehkan goresan pena

Mungkin hari ini hampir sudah usang oleh derasnya teknologi

Menulis kalimat dengan tarian tangan masih tetap mengena

Meski jari jemari ini mulai mengetukan huruf dalam papan kunci

Setiap huruf merangkai kata demi menghadirkan narasi dan puisi

Ia tak pernah lengkang oleh gempuran perubahan zaman

Puisiku menerbangkan asa yang tak pernah bertepi

Menembus dimensi yang terpenjara oleh definisi dalam setiap kata, kalimat dan halaman

Rima dan jeda memberikan jiwa agar puisiku memberikan makna

Meski aku lepaskan makna yang tak lagi menjadi otoritas Penulis

Biarkan Puisiku menjadi hidup dengan paradigma pembaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun