Mohon tunggu...
LCN Dua Tujuh Delapan
LCN Dua Tujuh Delapan Mohon Tunggu... Editor - Editor yang haus pengetahuan

Soar to the sun crossing the sea

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Indonesia Emas atau Indonesia "Cemas" (Semangat Peringatan 113 Tahun Kebangkitan Nasional)

20 Mei 2021   04:15 Diperbarui: 20 Mei 2021   04:28 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4 : Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak Veto  adalah negara dengan kekuatan militer maju dan modern serta menguasai teknologi nuklir (nuclear capable)/manyanu.com

Bidang Ekonomi harus mampu memberikan stimulasi serta pertumbuhan positif yang bisa memacu kreatifitas seluruh rakyat untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per tahunnya. Disamping itu, tantangan terberat yang akan dihadapi secara nyata adalah penciptaan lapangan kerja bagi angkatan muda yang telah selesai melaksanakan pendidikan formal untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Penciptaan lapangan kerjapun harus senantiasa memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup dan ketersediaan sumber daya alam yang terbarukan baik di wilayah daratan atau lautan Indonesia. 

Karena tanpa kita sadari, sebenarnya dengan kita merawat hutan-hutan dan perairan Indonesia kita bisa menghasilkan trilliunan rupiah sebagai devisa negara. Karena ke depan  komoditi produksi pangan, air minum kemasan, dan udara atau oksigen dalam wadah akan turut serta menyumbang devisa negara. Termasuk penciptaan lapangan pekerjaan yang bersifat padat karya dan tahan banting terhadap pandemi. Indonesia dengan kekayaan alamnya menyimpan banyak plasma nutfah hayati di hutan dan lautan. 

Dengan adanya kebijakan pemerintah yang mampu mensinergikan antara teknologi digital, pemasaran, keterhubungan jalur logistik antara produsen dan konsumen, serta kemajuan di Bidang Teknologi Biologi / Rekayasa Genetika bukan tidak mungkin kita bisa menjadi pusat lumbung pangan dan obat-obatan di kawasan regional dan global. Mengalahkan Thailand dan RRT, bahkan Amerika Serikat. Kita harus mampu memanfaatkan keunggulan demografi yang nantinya akan dimiliki oleh Indonesia di tahun 2045, tentu saja dengan pembekalan tentang pelatihan dan pengetahuan serta pendidikan yang memadai. " Harta karun " itu bernama bonus demografi. 

Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Jangan sampai akibat buruknya perencanaan di Bidang ekonomi, justru nantinya akan membuat angkatan muda yang seharusnya bisa melaksanakan kegiatan produktif, namun akibat adanya krisis ekonomi atau kesalahan dalam pengambilan kebijakan ekonomi malah akan terjerembab menjadi generasi-generasi muda yang destruktif. Angka 70 persen berarti sekitar 2oo juta lebih penduduk berperan aktif dalam kebijakan dan kegiatan ekonomi serta membutuhkan lapangan pekerjaan. 

Memang, untuk saat ini menciptakan lapangan pekerjaan yang paling cepat menghasilkan dolar atau rupiah adalah sektor Pertambangan. Namun sampai kapan ketersediaan tambang tersebut tersedia, serta dampak kerusakan yang disebabkan oleh tambang akan bersifat permanen dan sangat buruk terhadap lingkungan hidup. Karena kita mengeruk yang berada di permukaan dan perut bumi untuk diolah menjadi komoditas industri. 

Sehingga mutlak untuk mulai memikirkan menjual teknologi atau komoditi  terbarukan agar kelangsungan produksi, kegiatan ekonomi, serta kelestarian lingkungan yang menopang kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia senantiasa terjaga. Kita bisa belajar dari keuntungan yang diperoleh Danone per tahun dari menjual komoditas pangan dan kebutuhan air minum kemasan hingga mencapai 12,969 Billion Dollar (Sumber). 

Bukan tidak mungkin ke depan dengan buruknya komposisi udara serta tingginya pembakaran karbon untuk pemenuhan industri dan transportasi penjualan oksigen dalam kemasan menjadi trendsetter di pasaran. Belajar dari pandemik Covid-19 yang masih terjadi dan bersifat global, berapa Billion dolars pangsa pasar yang diperebutkan serta dihasilkan. 

Dan Indonesia memiliki potensi alam serta SDM untuk merebut pasar tersebut. Di situs resmi Medical Alley Companies, salah satu pelaku ekonomi sektor terbarukan suatu perusahaan yang bekerja di sektor kesehatan yang terintegrasi dengan aplikasi serta inovasi teknologi medis mencatatkan telah menghasilkan $1,015,712,605 selama tahun 2020, suatu angka yang bombastis dari sektor teknologi medis yang termasuk inovasi teknologi terbarukan.(Sumber)(medicalalley.org). 

Dengan pangsa pasar yang sangat besar, ketersediaan bahan baku medis dari kekayaan hayati Indonesia serta teknologi pengolahannya, tentu akan memberikan harapan pembukaan lapangan kerja dala skala besar serta peningkatan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Disamping itu bayang-bayang resesi atau gangguan di sektor ekonomi harus bisa diantisipasi dengan pemenuhan kebutuhan primer dari dalam Negeri sehingga ketergantungan dari produk impor bisa kita kurangi untuk penghematan devisa negara. Serta tetap mengedepankan kebijakan industri ekonomi yang ramah lingkungan dan bersifat terbarukan.

Gambar 2 : Pangsa Pasar Medical Alley dan Capaian di tahun 2020/ medicalalley.org
Gambar 2 : Pangsa Pasar Medical Alley dan Capaian di tahun 2020/ medicalalley.org
3. Pandemik Global dan Bencana Alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun