Mohon tunggu...
Miski Muntaco
Miski Muntaco Mohon Tunggu... Macul di ladang -

ujian adalah pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepucuk Rindu yang Hakiki

17 April 2013   05:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:04 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meski tak mudah

namun tak bosan

berdoa, berdoa dan berupaya

air mata harapan, mendanau disujudku

Sungguh, sungguh ini diluar batas nalar

Diluar pengetahuanku

Tuhan pandai menyembunyikan rahasianya

Tanpa bisa terendus oleh siapa saja

Tersesat dimana tulang rusukku?

Aku berdoa, kamu berdoa, Ya

Percayalah! Dalam balutan sabar kami bakal bertemu

Tersemat di shafa dan marwah

Duhai! Gerangan rahasia hatiku

Duhai! yang mendampingiku hingga akhir hayatku

Aku bisikan sesuatu kepadamu

"Ana uhibbuka fillah hatta fil jannah abadan abada"

(Aku mencintaimu hingga ke syurga selama-lamanya kerana Allah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun