Mohon tunggu...
Politik

Tak Banyak Mengetahui, Ini Cara Tepat Bangun Popularitas Caleg DPRD II

13 November 2017   21:42 Diperbarui: 13 November 2017   21:48 30191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PILKADA jangkauannya semua dapil-daerah pemilihan. Tapi kalau pileg DPRD II. Hanya satu dapil. Inilah nyamannya. Persaingan tidak ada dalam tatanan PARTAI yang begitu kencang tapi lebih kepada persaingan antar caleg. Mereka sibuk memikirkan bagaimana meraih suara terbanyak dan menang. Dan tugas partai tak mungkin sibuk mengurus dan berpihak hanya kepada satu caleg. Kecuali mendukung kepada salah satu dengan sembunyi-sembunyi. Tapi pastilah bila berat ke slah satu akan tertangkap radar pula akhirnya.

Aroma tak sedap selalu saja akan tercium oleh semua yang ada diruangan itu. Jadi sangat rentan bila mendukung salah satu, dan mungkin sangat konyol. Bikin penyakit di internal.  Masa bodo lah dengan ini. Hanya saja dalam hal ini TUGAS PARTAI adalah bekerja keras, bedarah-darah, SUARAnya harus mencapai ambang batas LOLOS Parliamentary Threshold. Karena ini akan menjadi penentu nasib keterwakilan partainya di legislatif. 

Sebagaimana anda sudah melotok, pakarnya, mengenai 3 (tiga) tujuan anda dalam semua proses pemenangan Anda. Hanya ada 3 (tiga) dari semua tujuan proses pemenangan Anda di PILEG. Apa saja? 1. Anda di kenal (Popularitas); 2. Anda di suka (Likebilitas); 3. Anda Dipilih (Elektabilitas). Sayamenyebutnnya KASUMI atau PLE. Ingan ini dari saya KASUMI. Bukan KASUMI cewek jepang yang aduhai, bukan itu. Tapi itu hanya singkatan. KA=KenAl; SU=SUka; MI = MIlih. Pemilih KENAL; Pemilih SUKA; Pemilih MILIH anda. PLE=  P=Popularitas; L=Likebilitas; E=Elektabilitas. Bila KASUMI dan PLE di sebut ingat saya, itu anak-anak saya yang saya sudah bubur merah-bubur putih buat ngasih nama. ha...ha...ha..

Bagaimana cara yang tepat membangun POPULARITAS anda di pileg?

Ada terkenal, ada dikenal. Harus agak halus nih memahami dua kata ini karena mirip dan terkesan sama. Padahal beda jauh. Terkenal belum tentu dikenal. 

Terkenal. Sentuhannya di wilayah publik luas, massa. Nama, ciri fisik, profesi (artis, pembalap, penyanyi, dll), inilah biasanya yang dikenal di tengah-tengah massa. Perilaku, dll, dikenal hanya dari cangkang atau tampak, bisa jadi hasil bikinan, rekayasa media, setingan panggung. Kenalnya tidak terlalu dalam, mungkin belum pernah ketemu tapi hanya kenal dari media. Kunci utama ada di media massa. 

Di Kenal. Sentuhannya lebih bersifat individu. Meskipun publik tapi jumlahnya bisa terhitung. Dikenal di tengah-tengah mereka bukan hanya Nama, ciri fisik, profesi (artis, pembalap, penyanyi, dll). Perilaku, gaya bicara, kehangatan berkomunikasi, bagaimana berinteraksi, bisa diamati langsung. Atau mungkin awalnya hanya oleh tim sukses tapi bisa dilanjut dengan mendatangi mereka dan berinteraksi. Ada kemungkinan bisa mendatangi mereka semua sesuai dengan titik kumpul terdekat di wilayah yang akan di kunjungi. Hubungan yang dibangun adalah hubungan interpersonal. Kunci utama ada di sosialisasi langsung caleg. 

Maka disini ada rumus yang bisa di gunakan. "Terkenal belum tentu Di Kenal. Terkenal belum tentu di pilih. Di kenal ada kemungkinan di pilih"

Berikut ini mungkin ingin anda terapkan dalam pemenangan anda khususnya untuk mendongkrak Popularitas, karena efeknya lebih besar bisa mempengaruhi Daya AJAK menjadi lebih kuat. Maka inilah yang dimaksud dengan cara yang tepat. :

1. Bangun popularitas melalui mulut ke mulut TIM SUKSES. Jalankan 8 fungsi tim sukses diantaranya adalah 'bangun opini/citra'. Bagi yang sudah kenal maka lebih ringan karena hanya perlu langkah penguatan saja. Ini sebagai langkah pembuka. Lakukan oleh TIM SUKSES di sekitar tempatnya tinggal atau orang-orang yang ada kedekatan dengan tim. Susul dengan penguatan, dengan mendatangkan caleg untuk presentasi. Ada presentasi yang pernah kami lakukan saat jadi ketua tim sukses, dan sepertinya efektif. Nanti saya bahas khusus. 

Di Pileg DPRD II, Media Massa tidak terlalu memiliki peran besar. Maka menempuh cara membombardir via udara ibarat membakar uang anda sia-sia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun