Belajar Cash Flow Sederhana Ala Ibu untuk Kas Aset Berbentuk Perhiasan EmasÂ
Dalam sebuah rumah tangga, pengelolaan keuangan setiap keluarga cenderung diserahkan sepenuhnya pada sosok ibu. Proses ini sepertinya terjadi secara alami dan naluri, yang kemudian menjadi tradisi turun-temurun dan terus diterapkan dengan cara konvensional.Â
Begitu pula yang diterapkan oleh ibu saya di dalam mengelola keuangan keluarga kami. Ibu mengelola keuangan keluarga dengan sederhana, menggunakan catatan keluar masuk uang (cash flow) secara konvensional.Â
Cara mengatur uang masuk dan uang keluar (cash flow) dengan mekanisme menabung atau berinvestasi emas tanpa ribet. Sebuah cara mengelola keuangan dengan menyisihkan atau menabung sisa uang belanja bulanan untuk berinvestasi emas, yang sudah dijalani sejak bertahun lamanya.Â
Kebiasaan ibu dalam menyisihkan uang belanja bulanan, yang kemudian ia masukkan (sisihkan) ke dalam kas, dan saat terkumpul ia belikan emas dalam bentuk perhiasan, membuat ibu selalu memiliki kas aset.Â
Aset perhiasan emas yang dibeli oleh ibu dari hasil tabungan sisa uang belanja bulanannya terkumpul dalam wujud cincin, giwang, anting, gelang, kalung atau liontin--yang otomatis akan menjadi kas di kolom aset keluarga.Â
Pada masanya, menyisihkan sedikit uang sisa belanja bulanan untuk ditabung dan hasilnya dibelanjakan perhiasan emas yang diterapkan oleh kaum ibu, adalah bagian dari pengelolaan keuangan keluarga melalui kas kecil yang diinvestasikan dalam bentuk emas fisik dan berujung aset.Â
Hal itu bisa dan biasa dilakukan oleh para ibu rumah tangga. Sebab kelak kas aset yang masuk menjadi bagian dari cash flow, akan berguna ketika ada kebutuhan mendesak atau saat anggaran bulanan mengalami defisit.Â
Tentunya karena emas merupakan aset paling berharga yang mudah dijual kembali dengan harga yang relatif stabil. Aset perhiasan emas bagi para ibu pada masanya bahkan hingga kini adalah aset produktif dalam membantu keuangan keluarga di masa depan.Â
Begitulah cara kebanyakan kaum ibu dalam menjaga stabilitas dan ketahanan ekonomi keluarganya sejak tempo dulu, yaitu dengan menyisihkan uang lalu membeli dan menyimpan perhiasan emas. Karena setiap emas yang mampu disimpan merupakan kas aset, yang menjadi potensial kas untuk bulan berikutnya atau masa depan.Â
Transformasi Cash Flow Konvensional ke Pembayaran Sistem Cicil di PegadaianÂ
Sejak tiga tahun terakhir sebelum kepergiannya, ibu menganjurkan, meminta dan akhirnya mengajarkan literasi finansial sederhana melalui cash flow aset emas kepada saya khususnya. Tapi saat saya diberi literasi keuangan sederhana, ternyata ibu sudah melakukan transformasi.
Sisa uang belanja bulanan yang disisihkan tidak lagi dikumpulkan untuk membeli perhiasan emas, melainkan langsung disisihkan untuk mencicil emas logam mulia. Â
Sebuah cara baru mengelola cash flow melalui investasi emas dengan mencicil emas di Pegadaian, yang mulai diketahui ibu saat pernah terdesak pengeluaran mendadak dengan menggadaikan perhiasan emas (kas aset) miliknya melalui produk 'Gadai Emas' di Pegadaian. Â Â
Bahkan hal yang tanpa saya sangka, ternyata ibu lebih tahu dan berupaya mengikuti tren perkembangan investasi emas di Pegadaian. Dari cara konvensional ke suatu cara yang menggunakan sistem pembayaran cicil, yang diinisiasi oleh Pegadaian. Â
Ibu telah mengubah caranya, dari menyisihkan uang yang ketika terkumpul dibelikan perhiasan emas, ke cara langsung menyisihkan uang bulanan untuk membayar cicilan emas logam mulia di Pegadaian.Â
Ia telah melakukan transformasi cash flow-nya ke sistem dan aset dalam wujud yang berbeda. Dari mulai menabung manual yang dikumpul dan dibelanjakan emas fisik perhiasan ke sistem pembayaran cicil untuk emas berbentuk fisik logam mulia.Â
Sejak saat itu, cara menabung emas yang ibu jalani menjadi unik dan inovatif. Karena sistem cicil emas ketika itu masih tergolong cara baru dalam menabung atau berinvestasi emas.Â
Atas peran ibu itulah, pengaturan uang masuk dan uang keluar (cash flow) yang ibu jalankan dalam mengelola kas keluarga, mengikuti perkembangan sistem, cara dan hasil yang ter-update. Sebuah metode baru dalam menyimpan kas aset bagi ibu.Â
Begitulah literasi finansial sederhana yang ibu contohkan, anjurkan, pinta dan ajarkan pada kami, anak-anaknya. Faktanya, kas aset (perhiasan emas fisik/logam mulia) milik ibulah yang acap kali menolong kebutuhan keluarga yang mendesak. Seperti kebutuhan sekolah anak, wisata, biaya rumah sakit dan kebutuhan mendadak atau penting lainnya. Â Â
Peran Cash Flow Sederhana Ala Ibu MengEMASkan Pelaminan untuk MengEMASkan Indonesia
Dari sejak tiga tahun terakhir saya mengikuti anjuran dan permintaan ibu terkait cash flow sederhana. Saya mulai menabung emas melalui sistem cicil emas di Pegadaian. Itu pun melalui tangan kasihnya.
Ibu meminta saya menyisihkan gaji per bulan untuk mencicil emas di Pegadaian dengan menggunakan namanya. Saya tentu tak menolak setelah mengingat bahwa sampai hari itu tidak pernah sedikitpun bisa menyimpan atau menabung gaji bulanan. Â
Setelah tiga tahun berlalu dan berhasil memiliki tiga (3) batang logam mulia dengan berat keseluruhan 30 gram, saya berhenti menabung emas bukan karena tidak ingin lanjut, melainkan karena dua hal yang tidak bisa saya kontrol.Â
Pertama, masa berlaku identitas interaksi ibu di Pegadaian sudah sampai pada batasnya karena beliau telah dipanggil oleh sang pemilik semesta. Kedua, saya akan memulai hidup baru dan menggunakan hasil tabungan emas seberat 30 gram untuk biaya nikah dan resepsi. Â Â
Di sinilah secara personal saya baru menyadari bahwa setelah menuruti cash flow sederhana ala ibu, cara ibu sungguh membuahkan hasil dan memberi manfaat. Jika tidak menuruti caranya, barangkali saya tidak akan pernah menikah dan duduk bersanding di pelaminan.Â
Peran cash flow sederhana ala ibu ternyata ikut mengEMASkan pelaminan dalam mewujudkan target kehidupan, yang bagi saya sendiri sudah berada di titik menyerah kala itu, yang justru terbukti turut menjadi bagian Pegadaian MengEMASkan Indonesia.Â
Sebab dalam hal mengEMASkan Indonesia, yang salah satunya membutuhkan bonus demografi, pernikahan merupakan cara untuk mengantisipasi 'resesi seks' dan tren 'waithood', yang bisa menghambat laju pertumbuhan demografi dalam menciptakan generasi emas untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Â Â
Peran Para Ibu dalam mengEmaskan IndonesiaÂ
Peran para ibu dengan cash flow sederhana melalui sisa uang belanja yang ditabung atau digunakan untuk membeli emas perhiasan atau logam mulia dengan sistem cicilan, yang pada akhirnya bisa bermanfaat untuk biaya-biaya penting bagi masa depan, terbukti efektif dalam memberikan capaian sejumlah target dari berbagai sisi untuk Indonesia Emas 2045.
Dari banyak kisah sukses para ibu yang mengawalinya dengan cash flow sederhana ala konvensional melalui investasi emas dalam bentuk fisik perhiasan, hingga cash flow itu bertransformasi dengan cepat menjadi sebuah sistem digital, tidak terlepas dari peran Pegadaian.Â
Karena bersama Pegadaian melalui inonvasi aplikasi Pegadaian Digital yang bisa diakses dari genggaman tangan, yang membuat seluruh proses berinvestasi emas menjadi mudah, cepat, aman dan fleksibel, kini kisah sukses para ibu dalam menjamin masa depan anak-anaknya melalui emas semakin bertumbuh dan berperan serta dalam MengEmaskan Indonesia. Â Â Â
Oleh karena itu, peran sekecil apa pun dari siapa pun melalui Pegadaian dapat menjadi bagian yang bisa menghasilkan kemajuan generasi bagi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 (Indonesia Emas), maka sebagai salah satu lembaga keuangan yang terpercaya, peran Pegadaian MengEMASkan Indonesia melalui misinya yang terdiri dari;Â
- Membangun ekosistem emas dan keuangan terbaik dengan mengutamakan manfaat dan keuntugan yang optimal bagi seluruh stakeholder untuk menunjang bisnis inti.
- Mengembangkan varian bisnis baru sebagai pendorong pertumbuhan yang memberikan value added bagi seluruh stakeholderÂ
- Memberikan service excellence kepada masyarakat dan UMKM dengan fokus; a. Bisnis proses yang lebih sederhana dan digital, b. Jaringan kerja yang produktif dan efisien, c. Teknologi informasi yang handal dan mutakhir, d. Penerapan prinsip keuangan berkelanjutan dan manjemen risiko terbaik, e. SDM yang profesional berbudaya kinerja.   Â
tentu menjadi jauh lebih luas jangkauannya, lebih efisien, efektif, mengena dan mencapai lebih banyak target dalam mengEMASkan Indonesia. Hal tersebut selaras dengan visi "The Leader in the Gold Ecosystem and Accelerator of Financial Inclusion". Â Maka tunggu apa lagi? Mari bersama Pegadaian ikut berperan serta aktif dalam MengEmaskan Indonesia!
Referensi Â
https://pegadaian.co.id/profile/visi-misi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI