Mohon tunggu...
Pendidikan

Senjata Utama BK Adalah Assesmen

16 Oktober 2018   23:03 Diperbarui: 16 Oktober 2018   23:20 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum membahas lebih dalam mengenai apa itu assesmen dalam bimbingan konseling. Mari kita baca terlebih dahulu apa arti kata senjata itu?

Dalam kamus besar bahasa indonesia kata 'senjata' mempunyai tiga arti yang masing-masing memiliki kegunaan tersendiri. Tentunya kita tidak akan menjelaskannya dari ketiga-tiganya, melainkan hanya arti yang berhubungan dengan tema saat ini. salah satu arti kata senjata yaitu sesuatu yang dipakai untuk memperoleh suatu maksud.

Selanjutnya pengertian assesmen apabila dikaitkan dengan pelayanan bimbingan konseling, assesmen dapat diartikan suatu proses komprehensif dan sistematis dalam mengumpulkan data-data peserta didik untuk melihat gambaran karakteristik, kemampuan, dan kesulitan yang dihadapi sebagai bahan untuk menentukan kebutuhan nyata.

Assesmen yang dikembangkan adalah assesmen yang baku dan meliputi beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang ditetapkan dan dikembangkan oleh guru BK sekolah. Assesmen yang diberikan kepada klien merupakan pengembangan dari area kompetensi dasar pada diri klien yang akan dinilai, yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator. Pada umumnya assesmen bimbingan konseling dapat dilakukan dalam bentuk laporan diri, performance test, tes psikologis, observasi, wawancara, dan sebagainya.

Hood & Johnson (1993) menjelaskan ada beberapa tujuan assesmen, diantaranya adalah :

  • Orientasi masalah, yaitu untuk membuat konseli mengenali dan menerima permasalahan yang dihadapinya, tidak mengingkari bahwa ia sedang bermasalah.
  • Identifikasi masalah, yaitu membantu baik bagi konseli maupun konselor dalam mengetahui masalah apa saja yang sedang dihadapi oleh konseli secara menyeluruh.
  • Dapat mengetahui berbagai alternatif dan solusi dalam penyelesaian masalah yang dapat dilakukan oleh konseli.
  • Pembuatan keputusan alternatif pemecahan masalah yang paling menguntungkan  dengan memperhatikan konsekuensi paling kecil dari beberapa alternatif yang ditemukan
  • Verifikasi untuk menilai apakah konseling telah berjalan dengan dengan efektif dan telah mengurangi beban masalah para konseli atau belum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun