Sabtu pagi, 28 September 2013 bertempat di Kafé Pisa Mahakam Blok M – Jakarta Selatan banyak dikunjungi para undangan dalam acara #titikbalik kisah 2 orang kompasiner Aulia Gurdi dimana dia merawat putra bungsunya yang divonis lumpuh hingga menderita AUTIS sejak kecil. Begitu tegarnya mak Aulia Gurdi ketika anaknya terseret arus kali Ciliwung yang deras hingga nyawa Abdan Faiz Alwan hampir melayang, bagaimana tidak keadaan putra bungsu mak Aulia terlihat badan dan bibirnya sudah membiru setelah ditemukan, tetapi kuasa illahi berkendak lain, akhirnya Abdan Faiz Alwan terlesamatkan, Disitulah mak Aulia Gurdi sujud syukur bahwa dia diberi kesempatan kedua untuk merawat Abdan Faiz Alwan karena anak adalah titipan ilahi yang harus dijaga dan disayangi dengan keadaan apapun juga. Kemudian di acara #NangkringManulife ini pembicara kedua Lovema Syafei menceritakan tentang kisah masa lalunya yang terjerat NARKOBA. Awal mulanya mak Vema terjerat narkoba karena diberi teman kuliahnya di Australia secara gratis dan akhirnya dia terjerumus hingga menjadi kurir narkoba. Mak Vema ini dari keluarga broken home atas perceraian kedua orang tuanya. Ketika itu temannya over dosis pemakaian narkoba yang berlebihan dan meninggal dipangkuan mak Vema, kemudian mak Vema sadar bahwa narkoba itu membawa maut. Awal pertemuannya dengan Erri Subakti diperkenalkan oleh temannya dan kepada Erry Subakti mak Vema menceritakan semua masa lalunya, akhirnya mak Vema dipersunting oleh penulis fiksi Erri Subakti dan mereka telah dikarunia 3 orang bidadari Elleta, Elleana dan Edelweiss itulah #titikbalik dari Lovema Syafei. Nara sumber berikutnya pasangan suami istri Abdul Khalik dan Okky Madasari yang sama-sama seorang penulis memberikan kiat-kiat menulis kisah pribadi yang dimasukkan dalam fiksi, karena tulisan cerita fiksi lebih sering dibaca orang. Okky Madasari sebelum penulis novel, awalnya dia seorang blogger yang nulis di blogspot. Ilmu yang diberikan kepada para undangan di #Nangkring Manulife tentang plot adalah susunan kisah dan rangkaian peristiwa atau rentetan waktu dan sebab akibat. Pekerjaaan menulis terkait erat dengan filsafat dan bahasa oleh sebab itu ada 6 prinsip di dalam menulis seperti personal yang bercerita tentang manusia dan peristiwa dengan tokoh bicara yang diberi konteks. Wah … seru banget acaranya ilmunya dapet, makan siangnya enak banget sajian Kafe Pisa Mahakam :) By. Sumiyati Sapriasih
