Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Music freak

Perempuan biasa yang suka musik, dolan, jajan, dan motoran. Sesekali motret sawah, gunung, dan lautan. Lalu berlari mencari matahari pagi hingga senja

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Fiksi Penggemar RTC) Super Dayat

11 September 2015   11:25 Diperbarui: 11 September 2015   11:45 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Sopo dulu dong bosnya! Ya nggak bos?” lanjut Jarwo sambil tersenyum geli-geli bagaimana gitu. Tangannya yang kekar mencolek lengan bosnya yang berkacak pinggang tidak diturunkan. Apa tidak lelah ya? Tanya saja sendiri. Berani tidak? Kalau tidak berani nanti kusampaikan ke Jarwo, biar dia yang bertanya.

“Huss, berani-beraninya kamu menyebut namaku seperti itu.

“Push up!” bentak si bos yang ternyata bernama Sopo lebih keras. Memekakkan telinga. Jarwo hanya melongo.

“Kapan bos?” tanya Jarwo tak mengerti.

“Jarwo-jarwo! Besok!” yang disemprot hanya mesam mesem saja.

“S-E-K-A-R-A-N-G!”

“Iya bos” seperti sapi dicongok hidungnya saja. Jarwo push up.

 

***

 

Chek-chek, satu dua, tes-tes. Semakin netes semakin kemretes. Suara sound system yang sedang dicek menggema. Memenuhi ruang Desa Tempuk sore itu. Langit terlihat cerah. Lampu-lampu sudah mulai dinyalakan. Musik menambah riuh suasana sore ini. Anak-anak berlari-lari di area lapangan tempat pertunjukkan. Tapi mereka tidak bisa mendekati panggung pertunjukkan karena terhalang pagar pembatas setinggi orang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun