Mohon tunggu...
Sumardi
Sumardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - long life education

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Diary

Catatan Harian 01

7 Mei 2022   09:25 Diperbarui: 7 Mei 2022   09:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tengah malam itu, alaram whatssap saya berdering. Ada pesan yang masuk meminta saya untuk menandatangani berkas untuk memperoleh izin usaha di Desa.

Saya sebetulnya, bukan mau menoak menandatangani berkas itu, hanya saya ingin agar mengikuti prosedur dan tahapan - tahapan yang harus diketahui warga.

Upaya memotong kompas untuk memuluskan bisnis semacam ini adalah potret keangkuhan para pengusaha yang di boncengi pengusasa.

Keesolkan harinya, saya dipertemukan oleh salah satu sahabat saya dengan pengusaha itu. Dihadapanya, saya berkelakar bahwa bisnis yang dilakukan itu di Desa rawan keributan.

Karenanya, proses untuk memperoleh rekomnadasi izin usaha  tidak bisa dibawah tangan, tapi harus sepengetahuan tokoh lintas generasi, dan warga secara keseluruhan.

Sayapun menyarakankan, jika mau urus rekomendasi usaha  harus temui dulu orang yang dipandang tua di Desa. Nantinya, orang yang dipandang tua ini meminta saya untuk membuat rapat di Desa, meminta persetujuan warga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun