Mohon tunggu...
Sulung Nofrianto
Sulung Nofrianto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tukang Bikin Website | http://www.aisyahnurwahidah.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Go-Jek, Dengarlah Curhatku

22 Desember 2015   16:09 Diperbarui: 27 Januari 2016   16:06 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim

GO-JEK, DENGARLAH CURHATKU

Kepada Yth.
Ayahanda Nadiem Makarim, MBA
CEO PT Go-Jek Indonesia
di tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Semoga Ayahanda Nadiem Makarim dan keluarga senantiasa dilimpahkan segala kebaikan dari Allah SWT, amin.
Sebelumnya saya mohon izin perkenalkan diri, nama Sulung Nofrianto, salah satu driver yang bergabung ke Go-Jek pada tanggal 02 September 2015.
Mohon perkenan Ayahanda untuk dapat berkomunikasi dengan Ayahanda melalui tulisan ini. Dan oleh karenanya saya juga mohon maaf bilamana dianggap lancang berbicara dengan orang besar seperti Ayahanda.

Jauh hari sebelum saya mengajukan semua diskusi ini kepada Ayahanda, saya sudah berkomunikasi dengan semua pimpinan Go-Jek Bandung, yaitu:
1. Bapak Juliansyah, Assistant Manager Production (Senin, 5/10/2015)
2. Bapak Ridho, Assistant Manager Driver Performance (Kamis, 15/10/2015)
3. Bapak Bambang Sugiarto, Assistant Manager Recruitment (Rabu, 5/11/2015)
Bahkan, terakhir kali saya pernah mengajukan Surat Kesepakatan kepada Branch Manager, Bapak Donny Rahardja, SH (Jum’at, 20/11/2015). Sayangnya, mereka semua tak ada kewenangan sebagai Decision Maker. Semua hal strategis dikembalikan ke pusat. Miris, ketika saya jabat tangan Pak Donny diakhir pertemuan seraya mengkonfirmasi, “Betul, Bapak tak punya kuasa dalam pengambilan keputusan?”. “Iya”, jawab beliau singkat.

Jika Ayahanda berkenan, saya ingin mengajak Ayahanda untuk berimajinasi lebih dulu dalam membaca tulisan ini. Seolah saya sebagai anak sedang berdiskusi dengan seorang bapak, yaitu Ayahanda sendiri. Bertempat di bawah pohon yang teduh di tepian sungai. Diiringi orkestra dari paduan suara gemericik aliran sungai dan kicau burung. Dilengkapi singkong goreng dan ubi rebus, bersama harumnya aroma teh khas Indonesia yang keluar dari dua cangkir teh yang kita teguk perlahan.

Menjadi driver Go-jek adalah aktivitas yang saya sukai semenjak bergabung pertama kali, bahkan hingga saat ini. Hari demi hari saya mengagumi orang yang memiliki ide brilian dalam mendirikan Go-Jek, yaitu Ayahanda Nadiem Makarim. Ketika menikmati withdrawl pertama kali, saya merasakan bahwa sistem yang ada di Go-Jek benar-benar berbasis syariah. Ucap saya dalam hati. Bayangkan, saya dapat menikmati ‘gaji’, tanpa harus menunggu cicilan handphone lunas, lalu kemudian dapat saya nikmati. Tidak sama sekali. Sebab, dalam sepekan saldo deposit (Rekening ponsel) saya hanya dipotong sebesar Rp 20,000,- (Dua puluh ribu rupiah). Sisanya digunakan agar dapur tetap ngebul.

Seiring berjalannya waktu, terjadi dinamika dalam manajemen PT Go-Jek Indonesia. Telah terjadi beberapa kebijakan sepihak diluar Surat Perjanjian Kerjasama Kemitraan yang sudah ditandatangani bersama di atas materai. Pada titik inilah saya dan 30.000-an driver Go-Jek Bandung merasa tidak nyaman. Terus terang, saya belum dapat memahami apakah kebijakan tersebut atas restu dan sepengetahuan Ayahanda atau tidak. Dan untuk memastikan hal tersebut, oleh karenanya saya memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan Ayahanda melalui tulisan ini. Harapan saya, Ayahanda berkenan untuk menyimak dengan detail setiap hal yang saya tulis. Setelah itu, semoga Ayahanda teringat dengan ayat pertama dalam surat Al Maidah berikut:
“Ya ayyuhalladzina amanu aufu bil ‘uqud”
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu."

Ayahanda Nadiem Makarim, untuk memudahkan narasi dalam tulisan ini, maka izinkan saya membuatnya melalui poin per poin. Ini tentu memudahkan Ayahanda untuk menanggapinya, poin per poin juga.

A. CICILAN HP & ATRIBUT: JAKET DAN HELM (Bukti-bukti terlampir)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun