Mohon tunggu...
Sultan Zaky
Sultan Zaky Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa

Menulis, Voice Actor, Inovator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 3 Gelombang 10 PMM UMM, Mengedukasi Penggunaan Sarana Hidroponik dalam Pertanian dan Pengrajinan Barang Bekas

2 November 2022   21:48 Diperbarui: 2 November 2022   21:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertani maupun berkebun sudah tidak selamanya diterapkan pada lahan yang lebar, luas, dan juga jauh dari ruang aktivitas manusia, sekarang berkebun bisa dimanapun saja. Model perkembangbiakan tanaman sekarang bisa dilakukan dimanapun saja, bahkan lahan yang sempit dan tidak seharusnya bisa menjadi sarana menanam konvensional. Hal ini dilakukan oleh para anggota PMM UMM gelombang 10 kelompok 3, para anggota menyulap sarana perkebunan yang seharusnya berada di tanah menjadi berkebun di bak berukuran kecil yang minimalis dan hemat ruangan, yaitu dengan penerapan Hidroponik.

Dengan berkembanganya jumlah umat manusia saat ini, menjadikan seluruh permukaan bumi yang seharusnya menjadi area prasarana menjadi tempat tinggal bagi para manusia itu. Banyak dampak karena kurangnya lahan permukaan di muka bumi ini yang salah satunya adalah lahan untuk sarana pertanian. Di Panti Asuhan Taslimiyah Bululawang ini, kami membahas topik terkait akan hal itu dan mendidik sedemikian rupa para penerus generasi yaitu anak-anak tersebut. bukan hanya itu, kami juga mempraktekan sarana pertanian perkebunan yang hemat ruangan.

dokpri 
dokpri 

Anak-anak panti asuhan diajarkan untuk tata cara penanaman Hidroponik, anak-anak diajarkan tata caranya berhubung bahwa metode Hidroponik tidaklah sesusah cara menanam konvensional, tidak hanya itu, keunggulan Hidroponik yang lebih dari cara menanam biasa ialah lebih bebas dari hama ataupun penyakit yang datang dari tanah karena Hidroponik tidak memakai tanah untuk sarana menanamnya. Membahas tentang masalah dikarenakannya perkembangan populasi manusia yang terus meningkat, ada salah satu masalah yang juga perlahan namun pasti akan menimpa umat manusia. Yaitu maraknya sampah yang seharusnya akan mengotori permukaan bumi.

Kelompok kami mengajarkan bahwa sampah tidak selamanya akan terus menjadi sampah, penerapan 3R harus segera diupayakan dalam didikan sejak dini. Reuse, reduce, Recycle yang berarti menggunakan kembali, mengurangi, dan mengolah lebih lanjut. Barang-barang bekas yang sering kita jumpai berupa botol plastik bekas minuman dapat difungsikan menjadi berbagai macam alat penunjang kehidupan umat manusia, botol bekas disulap menjadi wadah alat tulis, pernak-pernik, dan pot bunga yang tidak kalah indah dengan pot yang biasanya digunakan oleh kalahgan pecinta tumbuhan.

dokpri 
dokpri 

Pot yang tercipta dari bahan bekas buatan anak-anak Panti Asuhan Taslimiyah Bululawang Malang sangatlah indah, penggunaan barang bekas menjadi barang yang bisa digunakan lagi juga termasuk sesi pelatihan kreativitas anak-anak yang khusunya untuk mengurangi sampah-sampah umat manusia, dan secara harfiah akan menimbulkan kemampuan berinovasi dan tidak mudah menyerah untuk mengembangkan potensi dirinya meskipun dalam keadaan terburuk berupa sampah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun