Pada tanggal 27 sampai 28 Februari , berlansung acara yang bertemakan "Second IP & Innovation Researchers of ASIA (IPIRA) Confrence dan Workshop for IP Teachers and Rsearchers pada tanggal 29,Febraury 2020, Â di Fakultas Hukum UI, Depok, Jawa Barat, Indonesia. Â
Acara yang monumental dan bernilai tinggi, karena acara ini adalah sebagian besar setiap peserta mempresentasikan penelitiannya dalam disiplin ilmu yang berhubungan 'Intelektual Property'.Â
Jadilah yang dibahas oleh sebagian peserta, kata kuncinya adalah royalti, kreator, metodologi. Peserta dihadiri oleh berbagai Negara, yaitu Bangladesh, India , Australia, Singapore dan lain -lainnya.Â
Sedangkan peserta dari Indonesia, sebagian besar pesertanya adalah dari Dunia Kampus yang ada  di Indonesia , yang berprofessi sebagai dosen, guru atau peneliti.
Pada waktu acara ini, isue Covid -19 belumlah ramai seperti saat ini. Jadinya filter atau scanning terhadap peserta belum dilakukan oleh panitia. Acara berlansung lancar , tertib dan memberikan nilai tambah bagi Ilmu Pengetahuan.Â
Selanjutnya pada acara amazon (AWS) pada tanggal 11 Maret,,yang diadakan di Hotel Grand- Hyat terkonfirmasi dibatalkan oleh Panitia dengan pemberitahuan e mail kepada saya .Â
Selanjutnya, panitia menelpon saya dan menjelaskan bahwa acara dibatalkan dengan alasan bahwa mencermati kasus Covid 19 yang semakin meningkat, maka pihak penyelenggara membatalkannya.
Tentu saja saya maklum dengan kondisi ini.Â
Sedia Payung sebelum HujanÂ
Cara pencegahan juga saya perbaharui, antara lain;Â
1. Meminum perasan jahe merah, temu lawak, kunyit yang higeinis, itu rutin saya lakukan.
2. Dan setiap saya ke luar rumah dan beraktifitas saya memakai masker .
 3.Saya selalu mencuci tangan ketika saya merasakan bahwa saya harus membersihkan tangan saya- tidak mengapa, apakah itu sabun cair atau hand sanitizer, anti bakteri.Â
4 Apabila saya ke Masjid, saya selalu membawa 'alas' untuk saya pakai ketika saya sujud maka wajah saya menyentuh 'kain' itu.
Selalu ada 'Harapan '
Impak positif dari 'bencana' ini, dibarengi dengan gencarnya dunia Ilmuwan untuk menemukan obat covid 19. Dan berita membahagiakan dari Kampus di Australia, yaitu Queensland  University .Â
Menurut Professor Professor Microbiology, di Kampus Navarra (Spanyol) bahwa Universitas di Queensland di Australia telah mengumunkan bahwa peneliti tersebut menemukan prototipe , teknik yang disebut "molecular clamp", sebuah Teknologi. Ini hanya satu contoh bahwa vaksin ini bisa diproduksi .Prototipe ini secepatnya akan ditest terhadap manusia.Â
Kesimpulan
Kondisi  saat ini berita yang bertemakan infeski virus covid -19 bersiliweran. Data dari dunia maya selalu ter-update setiap detik. Ada baiknya pembaca mengkajinya dengan sederhana dan bijaksana, dan yang ringan -ringan saja. Bukankah kehidupan harus berlanjut? Sejatinya, melawan kecemasan dan ketakutan adalah juga perjuangan? bukan ?