Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terapkan 3 Hal Ini Agar Bukber Lebih Bermakna

16 Maret 2025   17:33 Diperbarui: 16 Maret 2025   17:33 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi buka bersama yang membawa suasana bahagia (Sumber: Tirto.id)
Ilustrasi buka bersama yang membawa suasana bahagia (Sumber: Tirto.id)

Artikel ini akan membahas bagaimana bukber menjadi momentum bermakna yang bisa meningkatkan kualitas puasa selama Ramadan melalui jalinan tali silaturahmi yang berlangsung beberapa saat. Artikel ini merupakan atau materi blog comptetition yang diselenggarakan oleh Kompasiana dari 3 Maret hingga akhir Ramadan. Tema umum blog competition kali ini adalah: "Agar Bukber Lebih Bermakna". Artikel dengan judul: "Lakukan 3 Hal ini Agar Bukber Lebih Bermakna" ini akan mengeksplorasi pentingnya kegiatan bukber dalam puasa sebagai ekspresi persaudaraan dan kebersamaan di dalam menjalankan ibadah secara bersama-sama.

Blog competition tahun ini sendiri tidak berbeda jauh dengan format tahun sebelumnya, yaitu dikemas dalam dalam bentuk cerita yang diberi tajuk "Ramadan Bercerita 2025" yang dibuat secara berseri. Tema "Agar Bukber Lebih Bermakna" yang terbit pada edisi "Ramadan Bercerita 2025 hari 14"  ini akan menyoroti manfaat sosial dari bukber sosial yang bisa terus memotivasi semangat kita dalam menjalankan ibadah puasa pada saat-saat menjelang akhir Ramadan.

Ada tiga aspek yang perlu diutamakan dalam membuat agenda bukber sehingga momentum yang membahagiakan ini bisa memberikan makna yang mendalam kepada semua pesertanya. Ketiga aspek tersebut adalah menjadikan bukber sebagai motivasi untuk sukses, bukber sebagai ajang menebar kebaikan, dan bukber sebagai sarana Ukhuwah Islamiyah. 

1. Motivasi untuk Sukses

Apa yang terlintas di dalam benak Anda, ketika hendak menghadiri undangan bukber terutama dengan teman atau saudara yang sudah lama tidak berjumpa. Pasti penasaran, dan ingin tahu seperti apa sosok mereka sekarang. Lalu, bagaimana dengan momen bukber yang melibatkan keluarga, komunitas, teman kerja hingga partner bisnis? Boleh jadi, penasarannya kurang sekuat yang pertama, namun motifnya bisa saja sama, yaitu bertemu langsung dengan saudara, teman, rekan bisnis untuk berbagi cerita dan kebahagiaan di dalam momen istimewa tersebut.

Dalam kesempatan bukber seperti ini, biasanya para peserta acara ingin menampilkan bagian terbaik dari diri mereka sebagai ekspresi kesuksesan hidup yang sudah diraih selama ini. Coba Anda ingat kembali momen bukber Ramadan tahun lalu, seperti apa penampilan teman atau saudara yang Anda temui. Tidak mungkin mereka akan datang dengan penampilan seadanya apalagi sampai seperti gembel untuk mengatakan bahwa mereka sudah gagal dalam hidupnya. Mustahil, meskipun dalam realitasnya banyak teman-teman Anda belum mencapai taraf hidup yang menyenangkan.

Ilustrasi diskusi tentang kesuksesan hidup (Sumber: voanews.com)
Ilustrasi diskusi tentang kesuksesan hidup (Sumber: voanews.com)

Setiap orang akan berpenampilan terbaik untuk mencerminkan eksistensi diri dan kesuksesan hidup mereka selama ini. Penampilan ini bisa diukur dari kendaraan yang dibawa, pakaian yang dikenakan, hingga aksesori diri yang menempel di badan. Penampilan juga bisa diukur dari gaya bertutur dan konten yang disampaikan. Orang-orang sukses biasanya akan bertutur dengan penuh percaya diri, dominan, dan isinya lebih banyak membicarakan tentang mereka. Bahkan, penampilan ini pun bisa diukur dengan pola memilih teman ngobrol selama acara bukber.

Mungkin ini terdengar berlebihan, tetapi faktanya memang demikian. Kalau panitia acara tidak mengelola agendanya, bisa jadi acara bukber akan didominasi oleh si "Paling Sukses" yang akan mengondisikan diri mereka sebagai pusat perhatian selama acara berlangsung. Karena itu, supaya acara bukber tidak menjadi ajang flexing orang-orang sukses, ciptakan momentum kebersamaan di mana si "Paling Sukses" didaulat sebagai motivator dalam agenda sharing yang dibuat secara khusus. Dalam agenda ini mereka diminta untuk berbagi cerita tentang perjuangan yang telah mereka lalui sebagai pelajaran bagi peserta yang lain.

Selain itu, ciptakan dialog yang dinamis melalui diskusi ringan atau tanya jawab yang bisa menggali lebih dalam tentang tips-tips yang harus dilakukan agar bisa menjadi sukses dalam hidup. Menempatkan saudara atu teman-teman yang sudah sukses sebagai nara sumber dalam acara bukber bisa menjadi motivasi sukses bagi seluruh peserta yang hadir. Setelah sesi sharing berakhir, semuanya akan bahagia karena merasa mendapatkan insight yang penting dan sangat berharga untuk menjadi sukses. Ketika memasuki acara buka puasa, suasananya bisa lebih cair, sehingga semua peserta bisa berbaur dalam canda dan tawa sebagai ekspresi dari rasa bahagia di dalam bukber ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun