Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Keenam Puasa: Membedah Fungsi Kurma, Buah Kecil Besar Berkahnya

6 Maret 2025   16:10 Diperbarui: 6 Maret 2025   16:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurma telah menjadi simbol Ramadan yang tak tergantikan. Setiap kali bulan suci tiba, buah kecil berwarna coklat ini selalu hadir di meja berbuka, menjadi pilihan utama sebelum menyantap hidangan lain. Lebih dari sekadar kebiasaan, mengawali berbuka dengan kurma adalah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, "Barang siapa yang mempunyai kurma, maka hendaklah berbuka dengannya. Jika tidak, maka dengan air, karena sesungguhnya ia suci." (HR. Abu Dawud). Anjuran ini bukan hanya bernilai spiritual, tetapi juga didukung oleh ilmu kesehatan modern yang membuktikan manfaat luar biasa dari buah ini. Kurma memiliki kandungan gula alami yang cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

Di hari keenam puasa, tubuh mulai menyesuaikan diri dengan pola makan yang berbeda. Namun, tantangan seperti kelelahan, pencernaan yang melambat, atau rasa lemas tetap bisa dirasakan, terutama jika pola makan kurang seimbang. Kurma hadir sebagai solusi alami untuk mengatasi hal tersebut. Kandungan gula alaminya seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa memberikan dorongan energi yang cepat tetapi tetap stabil, berbeda dengan lonjakan gula dari makanan olahan. Selain itu, serat dalam kurma membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit yang sering dialami saat perubahan pola makan di bulan puasa. Tak hanya itu, kandungan kalium dan magnesium dalam kurma juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit, sehingga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Lebih dari sekadar makanan, kurma adalah berkah kecil yang memberikan manfaat besar. Tidak heran jika buah ini disebut dalam al-Qur'an dan hadis sebagai makanan yang penuh keberkahan. Selain menjadi pilihan terbaik untuk berbuka, kurma juga bisa dikonsumsi saat sahur untuk memberikan energi tahan lama sepanjang hari. Bahkan, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kurma mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk kesehatan jantung dan daya tahan tubuh. Dengan segala manfaatnya, tidak ada alasan untuk melewatkan kurma dalam menu Ramadan. Kecil bentuknya, besar manfaatnya---itulah kurma, si manis yang selalu setia menemani puasa kita.

1. Sumber Energi Instan yang Dibutuhkan Tubuh

Kurma dikenal sebagai sumber energi instan yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama setelah seharian berpuasa. Kandungan gula alaminya---glukosa, fruktosa, dan sukrosa---langsung diserap tubuh begitu dikonsumsi, memberikan dorongan energi yang cepat tanpa membebani sistem pencernaan. Inilah alasan mengapa Nabi Muhammad menganjurkan berbuka dengan kurma, karena selain bernilai sunnah, buah ini juga memberikan manfaat fisiologis yang signifikan. Dibandingkan dengan makanan lain, kurma bisa  mengembalikan tenaga dengan cepat sekaligus menjaga kestabilan gula darah, sehingga tubuh tidak mengalami lonjakan atau penurunan energi yang drastis setelah berbuka.

Jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lain seperti nasi atau roti, kurma memiliki keunggulan dalam hal efisiensi penyerapan energi. Karbohidrat kompleks seperti nasi memerlukan waktu lebih lama untuk dipecah menjadi gula sederhana sebelum bisa digunakan tubuh sebagai energi. Sebaliknya, gula alami dalam kurma sudah dalam bentuk yang mudah dicerna, sehingga tubuh tidak perlu bekerja keras untuk mengolahnya. Dengan kata lain, kurma memberikan energi yang lebih cepat daripada nasi atau roti, menjadikannya pilihan ideal untuk berbuka puasa sebelum mengonsumsi makanan berat.

Ilustrasi kurma sebagai buah dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh (Sumber: dierhoorn.com)
Ilustrasi kurma sebagai buah dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh (Sumber: dierhoorn.com)

Keunikan lain dari kurma adalah kemampuannya membantu tubuh bertransisi dari kondisi puasa ke aktivitas normal tanpa memberi tekanan pada sistem pencernaan. Setelah berpuasa selama belasan jam, tentu membuat perut dalam kondisi kosong dan enzim pencernaan melambat, sehingga mengonsumsi makanan berat secara tiba-tiba bisa membuat perut kaget, menyebabkan rasa begah atau gangguan pencernaan. Kurma, dengan teksturnya yang lembut dan kandungan serat yang cukup, membantu mempersiapkan sistem pencernaan untuk menerima makanan yang lebih kompleks. Inilah mengapa berbuka dengan kurma diikuti dengan air putih adalah kombinasi terbaik sebelum melanjutkan ke hidangan utama.

Selain menjadi sumber energi cepat, kurma juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti kalium, magnesium, dan zat besi, yang membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kalium dalam kurma berperan penting dalam menjaga fungsi otot dan saraf, terutama setelah tubuh kehilangan cairan selama puasa. Sementara itu, magnesium membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan kualitas tidur, yang sangat penting agar tubuh tetap bugar selama Ramadan. Kandungan zat besi dalam kurma juga membantu mencegah anemia, memastikan tubuh tetap memiliki kadar hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Dengan semua manfaatnya, tidak mengherankan jika kurma disebut sebagai makanan terbaik untuk berbuka puasa. Keistimewaannya bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga didukung oleh ilmu kesehatan yang membuktikan bahwa buah ini adalah solusi alami untuk mengembalikan energi, menjaga keseimbangan tubuh, dan memperlancar transisi dari kondisi puasa ke aktivitas normal. Oleh karena itu, menikmati kurma saat berbuka bukan hanya mengikuti sunnah, tetapi juga langkah cerdas untuk memastikan tubuh tetap bertenaga dan sehat selama Ramadan.

2. Tidak Sekadar Manis, tapi Kaya Nutrisi

Kurma sering kali dianggap hanya sebagai buah yang manis dan lezat, padahal di balik rasa manisnya, kurma menyimpan beragam nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama selama bulan Ramadan. Salah satu kandungan penting dalam kurma adalah serat, yang berperan besar dalam menjaga kesehatan pencernaan. Setelah beberapa hari berpuasa, banyak orang mengalami sembelit atau gangguan pencernaan karena perubahan pola makan dan kurangnya asupan serat. Konsumsi kurma saat berbuka membantu melancarkan pencernaan dengan merangsang gerakan usus, sehingga tubuh lebih mudah mengeluarkan sisa makanan secara alami. Dengan demikian, kurma merupakan pemanis berbuka yang menjadi solusi alami untuk menjaga kesehatan usus.

Selain serat, kurma juga kaya akan vitamin dan mineral penting seperti kalium, magnesium, dan zat besi. Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh serta mendukung fungsi jantung dan otot agar tetap bekerja optimal. Sementara itu, magnesium berperan dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga seseorang tetap bugar meskipun menjalani puasa. Zat besi dalam kurma juga memiliki manfaat besar, terutama dalam membantu produksi sel darah merah dan mencegah anemia. Hal ini sangat penting bagi mereka yang sering merasa lemas atau pusing saat berpuasa, karena kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan sulit berkonsentrasi.

Ilustrasi konsumsi kurma ketika berbuka puasa (Sumber: Detik.com)
Ilustrasi konsumsi kurma ketika berbuka puasa (Sumber: Detik.com)

Selain memberikan energi cepat, kurma juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Gula alami dalam kurma berbeda dengan gula olahan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Kandungan serat dalam kurma memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar gula yang drastis. Ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga keseimbangan energi sepanjang hari tanpa mengalami rasa lemas setelah berbuka. Dengan mengonsumsi kurma, tubuh mendapatkan asupan energi yang stabil tanpa risiko lonjakan gula yang berlebihan.

Salah satu manfaat yang sering kali diabaikan dari kurma adalah kemampuannya dalam membantu menghindari dehidrasi. Manfaat ini sangat relevan di bulan Ramadan karena selama puasa, tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui keringat dan metabolisme, sehingga seseorang dapat merasa lemas atau mengalami sakit kepala jika tidak cukup terhidrasi. Kurma, dengan kandungan mineralnya yang tinggi, membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit dan menjaga kadar cairan tubuh tetap stabil. Kandungan kalium dalam kurma juga membantu mengurangi risiko kram otot akibat dehidrasi, menjadikannya makanan yang sangat ideal untuk dikonsumsi setelah seharian menahan haus.

Kurma, dengan semua manfaatnya tersebut, memiliki kontribusi lebih dari sekadar buah manis yang menjadi tradisi berbuka puasa. Ia adalah paket lengkap nutrisi yang mendukung kesehatan pencernaan, menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah dehidrasi, dan memastikan tubuh tetap bertenaga selama Ramadan. Oleh karena itu, memasukkan kurma ke dalam menu berbuka merupakan sunnah sekaligus langkah cerdas untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang seimbang. Karena itulah, kurma telah menjadi pilihan utama sejak zaman dahulu dan terus dipertahankan hingga kini sebagai makanan terbaik untuk berbuka puasa.

Variasi Konsumsi Kurma yang Tidak Membosankan

Selama ini kurma diidentikkan dengan bulan Ramadan dengan cara mengonsumsinya terbatas pada dimakan langsung saat berbuka. Padahal, ada banyak cara kreatif untuk menikmati kurma agar tidak membosankan rasanya. Salah satu cara yang populer adalah mencampurkannya dengan susu. Susu kurma bukan hanya lezat, tetapi juga memberikan energi ekstra setelah seharian berpuasa. Caranya pun sangat mudah: cukup rendam beberapa butir kurma dalam segelas susu hangat atau dingin, lalu biarkan selama beberapa jam agar rasa manis alami kurma meresap. Hasilnya adalah minuman yang kaya gizi, mengenyangkan, dan mampu mengembalikan energi dengan cepat.

Selain dicampur dengan susu, kurma juga bisa diolah menjadi smoothies yang menyegarkan. Campurkan kurma dengan pisang, yogurt, dan sedikit madu dalam blender, lalu tambahkan es batu untuk sensasi dingin yang menyegarkan. Smoothies ini tidak hanya enak tetapi juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk pencernaan dan daya tahan tubuh selama Ramadan. Bagi yang suka sesuatu yang lebih gurih, kurma juga bisa dicincang halus dan ditambahkan ke dalam oatmeal atau granola untuk menu sahur yang bergizi dan mengenyangkan lebih lama.

Salah satu inovasi konsumsi kurma yang semakin populer adalah infused water kurma. Minuman ini sangat mudah dibuat dan memiliki manfaat besar untuk hidrasi tubuh. Caranya adalah dengan merendam beberapa butir kurma dalam air mineral semalaman, lalu diminum saat sahur atau berbuka. Air rendaman kurma ini mengandung elektrolit alami dan gula sehat yang membantu tubuh tetap terhidrasi, terutama bagi mereka yang sering merasa lemas atau mudah haus saat berpuasa. Infused water kurma juga bisa ditambahkan dengan perasan lemon atau daun mint untuk sensasi yang lebih segar.

Selain itu, kurma juga bisa menjadi alternatif pengganti gula dalam berbagai makanan sehat. Gula alami dalam kurma memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula pasir, sehingga lebih aman bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kurma bisa dihaluskan dan dijadikan pemanis alami untuk kue, brownies, atau energy bar yang sehat. Bahkan, banyak orang mulai menggantikan sirup atau madu dengan pasta kurma dalam berbagai resep, menghasilkan makanan yang lebih sehat tanpa kehilangan rasa manis alami.

Dengan berbagai variasi konsumsi ini, kurma tidak akan terasa membosankan sepanjang Ramadan. Dari susu kurma yang lembut, smoothies yang menyegarkan, hingga infused water yang menyehatkan, semua bisa menjadi pilihan alternatif untuk menikmati manfaat kurma dengan cara yang lebih menarik. Ditambah lagi, sebagai pengganti gula alami, kurma memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik dibandingkan pemanis buatan. Jadi, selain tetap menjalankan sunnah berbuka dengan kurma, kita juga bisa lebih kreatif dalam mengolahnya agar tetap menikmati manfaatnya tanpa rasa bosan.

Di hari keenam puasa ini, manfaat kurma semakin terasa nyata dalam menjaga kebugaran tubuh. Buah kecil ini mampu memberikan energi instan yang dibutuhkan setelah seharian berpuasa sekaligus membantu melancarkan pencernaan dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Kandungan serat, vitamin, dan mineral dalam kurma menjadikannya lebih dari sekadar makanan berbuka, melainkan sumber nutrisi yang dapat menunjang kesehatan sepanjang Ramadan. Dengan beragam cara konsumsi, kurma menawarkan variasi yang lezat dan bermanfaat bagi tubuh.

Mengonsumsi kurma bukan hanya soal menjalankan sunnah, tetapi juga langkah cerdas dalam menjaga kesehatan selama Ramadan. Buah yang kaya manfaat ini membawa berkah tersendiri bagi setiap orang yang menjadikannya bagian dari menu berbuka dan sahur. Maka, tidak ada salahnya untuk terus mengeksplorasi cara-cara kreatif menikmati kurma agar ibadah puasa semakin lancar dan tubuh tetap prima. Bagaimana dengan Anda? Apakah ada cara unik atau kenangan spesial saat menikmati kurma di bulan Ramadan? Bagikan pengalaman Anda dan terus sebarkan manfaat kurma sebagai salah satu anugerah terbaik yang diberikan alam.

Depok, 6 Maret 2025

Ramadan #6 | 1446

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun