Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setelah Ramadan Ada Puasa Syawal yang Pahalanya Setara Dengan Puasa Setahun

11 April 2024   10:49 Diperbarui: 19 April 2024   09:18 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puasa 6 hari di bulan Syawal pahalanya setara dengan puasa setahun penuh (Sumber: Sindonews.com)

Keinginan untuk berpuasa terus setelah Ramadan adalah fenomena yang kerap muncul dalam diri kaum Muslim yang mendapatkan kenikmatan dalam berpuasa selama sebulan penuh. Dalam beberapa riwayat diceritakan bahwa ada sahabat Nabi Muhammad SAW yang sudah "kesenangan" berpuasa, sehingga mereka ingin berpuasa terus sepanjang tahun selama hidupnya. Mereka akan berpuasa setiap hari dari Ramadan hingga mereka bertemu kembali dengan Ramadan tahun berikutnya.

Apa jawaban Nabi? Ternyata Nabi Muhammad tidak membolehkan para sahabatnya tersebut untuk berpuasa sepanjang tahun karena Allah tidak pernah memerintahkannya. Artinya, umat Islam tidak diperbolehkan oleh syariatnya untuk berpuasa sepanjang tahun. Namun, Islam memberi kesempatan kepada umatnya yang ingin berpuasa di luar Ramadan  dengan puasa sunnah yang banyak sekali jenisnya.

Puasa-puasa sunnah yang disyariatkan dalam Islam antara lain: Puasa Dawud, Puasa Senin dan Kamis, Puasa Sya'ban, Puasa Tasu'a dan Asyura (Muharram), Puasa Arafah, Puasa Ayyamul Bidh, dan puasa enam hari di bulan Syawal atau biasa disebut Puasa Syawal. Setiap puasa sunnah yang disyariatkan tersebut pasti memiliki keistimewaannya masing-masing sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya.

Tata cara dan pahala puasa-puasa sunnah tersebut sudah tentu mengacu pada puasa Ramadan sebagai kewajiban pokok berpuasa. Karena Allah sendiri yang memerintahkan puasa Ramadan melalui firmanNya yang terdapat dalam Surah al Baqarah ayat 183. Nabi Muhammad juga dalam beberapa hadisnya selalu mengingatkan tentang kedudukan puasa Ramadan sebagai kewajiban seorang Muslim.

 


Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah puasa yang dikerjakan selama 6 hari di bulan Syawal. Waktunya dimulai dari tanggal 2 atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri hingga tanggal 30 Syawal. Bisa dikerjakan secara berturut-turut, berselang-seling, atau diacak waktunya. Karena dikerjakannya di luar Ramadan, Puasa Syawal termasuk puasa sunnah yang disyariatkan.

Dilansir dari Baznas,  puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw dan dikerjakan secara sukarela oleh umat Islam dengan harapan mendapat pahala dari Allah SWT.

Keutamaan puasa sunnah tentu memiliki kekhasan sendiri yang berbeda kuatamaannya dengan puasa wajib di bulan Ramadan. Namun, umumnya semua puasa sunnah memiliki keutamaan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT; Membersihkan jiwa dan raga dari dosa; menjadi amalan yang diperhitungkan di sisi Allah; serta mencontoh dan mengikuti segala amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW

Puasa Syawal --dan puasa-puasa sunnah lainnya---disyariatkan dalam ajaran Islam dengan mengacu pada sunnah Nabi baik hadis maupun cara berpuasanya. Artinya, Puasa Syawal merupakan salah satu anjuran Nabi yang patut dicontoh oleh kita sebagai pengikutnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

Banyak hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh para sahabat berbicara tentang anjuran untuk berpuasa di bulan Syawal karena mengandung banyak keutamaan. Selain bisa menjadi amalan yang diperhitungkan di sisi Allah, menurut Nabi, Puasa Syawal juga bisa menyempurnakan ibadah puasa Ramadan, menunjukkan rasa syukur dan istiqamah kita sebagai hamba Allah, dan mendapatkan pahala puasa selama satu tahun penuh.

Berpuasa Setahun Penuh

Berpuasa selama satu tahun penuh merupakan keutamaan khusus yang hanya dimiliki oleh Puasa Syawal, sebagaimana yang selalu dikatakan oleh Nabi Muhammad di dalam beberapa hadisnya. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya:

"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun". (HR Muslim)

Selain hadis yang diriwayatkan oleh Muslim tersebut, masih banyak hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh sahabat-sahabat lain tentang pahala berpuasa setahun penuh sebagai keutamaan dari Puasa Syawal. Beberapa di antaranya saya lansir dari link laman Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan :

... [ ] .

Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) ... bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama'ah ahli hadis selain dan  an-Nasa'i].

. [ ] .

Artinya: Dari Tsauban, dari nabi SAW (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

: .

Artinya:

"Di dalam riwayat Ibnu Majah dinyatakan [bahwa Rasulullah saw bersabda]: Barangsiapa berpuasa Ramadan dan enam hari sesudah Idul Fitri, maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun. Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat".

Dari hadis-hadis tersebut, yang menarik untuk saya ulas sedikit di sini adalah hadis yang diriwayatkan oleh (Imam) Ahmad yang mengatakan: "Dari Tsauban, dari nabi SAW (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

Redaksi kalimat dari hadis tersebut menjelaskan secara rinci maksud dari makna berpuasa setahun penuh dari aspek jumlah bulannya. Dalam hadis tersebut dikatakan bahwa pahala puasa selama satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) atau disetarakan dengan puasa selama sepuluh bulan. Sedangkan berpuasa selama 6 hari sesudah Idul Fitri dilipatkan 10 menjadi 60 hari, atau 2 bulan.

Jadi jelas, keutamaan Puasa Syawal sama seperti berpuasa setahun penuh dasarnya dihitung dari rincian jumlah bulan yang terungkap dalam hadis riwayat (Imam) Ahmad tersebut. Hitungannya adalah 10 bulan sebagai kompensasi dari puasa Ramadan ditambah dengan 2 bulan hasil kompensasi 6 hari Puasa Syawal sehingga menjadi 12 bulan, atau satu tahun lamanya.

Ilustrasi puasa setahun penuh (Sumber: CNNIndonesia.com)
Ilustrasi puasa setahun penuh (Sumber: CNNIndonesia.com)

Apa yang diragukan lagi dari kebenaran anjuran Nabi kita tentang keutamaan berpuasa di bulan Syawal yang mulia ini? Sekarang kita memasuki tanggal 2 Syawal yang dihitung sebagai periode awal atau hari pertama untuk memulai Puasa Syawal. Dari hari ini hingga tanggal 30 Syawal nanti, kita punya banyak pilihan untuk mengombinasikan Puasa Syawal.

Pertama-tama, kita bisa berpuasa sekaligus selama 6 hari berturut-turut dari hari ini hingga tanggal 7 syawal nanti. Bisa juga dengan berpuasa selang-seling sesuai kemampuan dan suasana hati kita. Atau bisa juga diborong pada periode akhir bulan Syawal. Terakhir, bisa dilakukan dengan metode random atau mengacak hari sesuka kita.

Apa pun metode yang dipilih, mari jalani Puasa Syawal dengan istiqamah dan kesungguhan. Dari sekarang, kita punya kesempatan hingga 30 hari ke depan untuk menunaikan puasa sunnah setelah puasa Ramadan, sebagai amalan berpuasa setahun penuh di sisi Allah.

Puasa Syawal tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda. Tentu, selain menahan lapar, haus, dan semua hal yang membatalkan puasa, kita juga bisa  memperbanyak amalan shalat, dzikir, dan sedekah.

Dengan mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam berpuasa Syawal sebagai penerus ibadah Ramadan, kita akan mendapatkan berkah sekaligus semakin dekat kepada Allah SWT. Semoga bulan Syawal tahun ini momentum untuk memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah, dan semoga amal ibadah yang kita lakukan menjadi bekal di dunia dan akhirat.

Keutamaan Lain Puasa Syawal

Selain dihitung berpuasa selama setahun, Puasa Syawal juga memiliki keutamaan lain yang bisa kita raih dengan kesungguhan kita dalam berpuasa. Keutamaan tersebut antara lain: sebagai Penyempurna dari Ibadah Puasa Ramadan; Tanda Diterimanya Puasa Ramadan; Tanda Syukur; dan Tanda Istiqamah.

Dengan memanfaatkan kesempatan untuk meraih semua keutamaan Puasa Syawal, kita dapat meningkatkan ketaatan kita kepada Allah dan Rasulullah SAW. Kita bisa mengikuti jejak Nabi dan Rasulullah dengan menunjukkan komitmen dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui Puasa Syawal. Puasa Syawal adalah gerbang pertama kita setelah Ramadan dalam menunjukkan konsistensi menaati perintah Allah sekaligus mengikuti ajaran Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW.

Depok, 11 April 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun