Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Idul Fitri 2024 Saatnya Rekonsiliasi, Sudahi Amarah dan Kebencian

10 April 2024   14:42 Diperbarui: 11 April 2024   08:54 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Warga saling bersalaman seusai shalat Idul Fitri di Masjid Nurul Iman, Kuang Jukut, Desa Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (10/4/2024). (KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA)

Pemerintah maupun Muhammadiyah telah menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan berdampingan secara damai.

Momentum kebersamaan ini juga juga memberikan peluang untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan Muhammadiyah, serta antara umat Islam dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, sebagai bagian dari bangsa yang majemuk. 

Dengan mengambil pembelajaran dari penyelenggaraan Idul Fitri secara bersamaan ini, diharapkan kita semua dapat terinspirasi untuk terus membangun harmoni dan persatuan di tengah perbedaan politik atau apapun itu, sebagai landasan utama dalam membangun bangsa yang adil, sejahtera, dan selalu berdampingan dalam keberagaman.

Merayakan Kemenangan

Di tengah keriuhan opini dan pilihan politik yang berbeda, Idul Fitri dapat kembali menyatukan kita dalam kehangatan dan kedamaian. Perayaan Idul Fitri adalah titik balik yang memungkinkan kita melepaskan beban politik dan memasuki ruang fitrah yang suci dan damai. 

Doa dan takbir yang dikumandangkan merupakan ekspresi kesucian jiwa dari segala dendam dan ketegangan.

Baca juga: Ramadan dan Ketegangan Politik, Meredam Konflik Dengan Puasa

Idul Fitri adalah momentum kita merayakan kemenangan spiritual yang melampaui segala perbedaan dan konflik. Inilah kekuatan magis dari Hari Raya Idul Fitri yang mampu menyatukan kita sebagai satu bangsa, satu keluarga besar yang saling menghargai, tanpa memandang pilihan politik kita.

Shalat Ied sebagai bentuk perayaan kemenangan dan momentum persatuan umat Islam (Sumber: Tribunnews.com)
Shalat Ied sebagai bentuk perayaan kemenangan dan momentum persatuan umat Islam (Sumber: Tribunnews.com)

Getaran politik yang terkoyak akibat Pemilihan Presiden 2024 memang masih terasa sampai hari-hari ini merupakan ekspresi dari fanatisme yang berlebihan dalam mendukung calon presiden. 

Buntut dari fanatisme ini adalah munculnya amarah dan kebencian yang berkepanjangan akibat kalah dalam pilpres, yang dilanjutkan dengan penolakan hasil Pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun