Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Iktikaf sebagai Jalan Pengembangan Kualitas Diri Seorang Penulis

6 April 2024   21:37 Diperbarui: 7 April 2024   12:28 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Islam melakukan iktikaf di Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022). (KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Dengan mempraktikkan disiplin dan kemandirian selama periode iktikaf, kita dapat mengembangkan kebiasaan kerja yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas dalam menulis.

Ilustrasi iktikaf untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah (Sumber: Tirto.id)
Ilustrasi iktikaf untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah (Sumber: Tirto.id)

Iktikaf melatih kita untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi. Dari iktikaf ini kita belajar untuk mengendalikan pikiran dan emosi sehingga mampu menghadirkan kekuatan yang lebih besar dalam setiap karya tulis dilahirkan. 

Pada akhirnya praktik iktikaf sangat membantu kita dalam menciptakan karya tulis yang mempunyai kekuatan dan dampak yang lebih besar pada pembaca kita.

Iktikaf sebagai Model Pembelajaran

Iktikaf, dalam konteks spiritual Islam, adalah praktik di mana seseorang mengisolasi diri dari dunia luar untuk beribadah dan introspeksi, biasanya dilakukan di dalam masjid selama bulan Ramadan. 

Namun, iktikaf juga dapat dianggap sebagai model pembelajaran bagi para penulis untuk meningkatkan fokus dan pikiran mereka terhadap karya-karya yang akan dilahirkan melalui pena dan pikiran mereka.

Meskipun iktikaf adalah salah satu model pembelajaran spiritual yang efektif, harus saya katakan bahwa itu bukan satu-satunya metode untuk mencapai tujuan ini. 

Di luar konteks Islam, banyak filosofi dan tradisi spiritual lainnya yang juga menghargai proses isolasi diri sebagai cara untuk mendalami pikiran sebagai jalan untuk menciptakan karya-karya yang bermakna.

Misalnya, dalam tradisi Kristen, ada praktik doa dan meditasi yang dilakukan dalam kesunyian dan isolasi untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan merenungkan makna kehidupan. 

Dalam tradisi Taoisme, terdapat konsep yang mengajarkan pentingnya menarik diri dari dunia luar untuk menemukan kedamaian dalam pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun