Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Membaca Narasi Tobat di Balik Sebuah Sandiwara

1 April 2024   21:30 Diperbarui: 1 April 2024   21:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang bertobat (Sumber: Tribunnews.com)

Ilustrasi sandiwara radio (Sumber: Kompaspedia.kompas.id)
Ilustrasi sandiwara radio (Sumber: Kompaspedia.kompas.id)

Sandiwara ini menceritakan tentang kehidupan seorang pria yang alim sekali sehingga iblis pun sulit untuk menjerumuskan ke dalam perbuatan maksiat. Termasuk di dalamnya perbuatan dosa kecil seperti membohongi istrinya di rumah, atau membohongi bosnya di kantor.

Dari dialog yang muncul dalam setiap adegannya, iblis pada akhirnya kecewa sendiri setelah berupaya untuk merayu pria ini. Semua selalu mental, karena dia rajin beribadah, dan beramal saleh. Pria ini lalu menjadi jumawa dan lupa diri, merasa seolah-olah dirinya tidak bisa digoda oleh iblis karena kesalehan dan kebaikannya.

Iblis tidak habis pikir untuk menggoda dan menjerumuskan pria ini, karena iblis merasa bahwa kewajiban utamanya setelah diusir dari surga adalah menghancurkan hidup manusia dengan dosa dan maksiat. Seiring berjalannya waktu iblis lalu menemukan titik lemah dari pria ini berkat refleksi, evaluasi, dan pengamatan yang dilakukan berkali-kali. Iblis berkesimpulan bahwa orang alim hanya bisa dijatuhkan oleh kealimannya sendiri. Iblis tinggal memfasilitasi kealiman tersebut berubah menjadi kesombongan.

Untuk menggoda orang alim dan saleh berbuat maksiat sudah pasti mustahil. Iblis sendiri sudah membuktikannya. Tapi strategi untuk membuat orang alim lupa diri dan membiarkan dia terus merasa alim, sulit untuk berbuat dosa itu sudah disiapkan.

Iblis lalu mempersiapkan perangkap untuk menjerat pria ini dengan menggunakan perspektif kealiman dan kesalehannya sendiri. Iblis tidak perlu lagi mengajak dia untuk meminum khamar, atau merayunya untuk berzinah, atau memerintah dia untuk membunuh. Iblis tinggal mengarahkan kealiman dan kesalehan yang berada di dalam dirinya sampai dia melakukan perbuatan maksiat tersebut secara sadar.

Dalam sebuah dialog yang melibatkan iblis dengan pria ini, iblis berkata bahwa Allah menyayangi hambaNya yang saleh sehingga Allah pun akan memaafkan dan mengampuni semua dosa-dosanya. Iblis selalu memasukkan kata-kata ini berkali-kali ke dalam hati pria ini melalui kupingnya. Dari waktu  ke waktu iblis semakin intens mengakatana bahwa berbuat dosa kecil tidak akan membuat Allah murka, yang penting kita segera sadar dan langsung bertaubat kepadaNya.

Dalam adegan yang lain, pria alim ini kelihatannya sedang galau karena ditimpa problem di kantor dan rumah. Melihat suasana hatinya yang sedang kalut, iblis pun masuk dan membisikkan rayuannya bahwa banyak cara untuk mengatasi masalahnya. Iblis terus menggoda dan menawarkan pria ini untuk mencicip minuman beralkohol.

Awalnya, pria ini menolak ajakan tersebut dengan alasan alkohol haram dan bisa membuat diriya jatuh dalam lembah dosa. Dengan sekuat tenaga pria ini mengusir iblis darinya. Iblis kemudian datang dari arah yang lain dengan rayuan yang lebih halus dan lebih manis.

Dalam setiap rayuannya iblis selalu menekankan bahwa mencicipi minuman alkohol termasuk dosa kecil yang bisa langsung dimaafkan oleh Allah. Iblis juga mendorong pria ini agar segera bertobat kepada Allah begitu dia selesai mencicipi minuman yang memabukkan tersebut.

Tipu Daya Iblis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun