Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

6 Prinsip Kurikulum Merdeka dan Kontribusinya Terhadap Kurikulum Nasional

10 Maret 2024   14:18 Diperbarui: 11 Maret 2024   07:45 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esensi utama dari Kurikulum Merdeka adalah konten pembelajaran yang beragam. Kurikulum Merdeka fokus pada konten yang esensial agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Cara belajar yang terkandung dalam Kurikulum Merdeka ini tidak saja berbeda dengan Kurtilas, tetapi lebih progresif dan lebih unggul dalam membentuk kompetensi.

6 Prinsip Kurikulum

 Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi

krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca. Tentu, pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja. Namun kurikulum sebagai pendoman pendidikan nasional memiliki peran yang strategis. Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik akan mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik.

Desain Kurikulum Merdeka yang lebih sederhana ternyata bisa mengakomodasi model pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang populer selama Covid-19. Kajian-kajian yang memberi perhatian pada dampak-dampak perubahan radikal dalam proses pembelajaran selama pandemi menemukan terjadinya ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dan kesenjangan pembelajaran (learning gap) pembelajaran jarak jauh.

Learning loss adalah ketika siswa kehilangan kompetensi yang telah dipelajari sebelumnya, tidak mampu menuntaskan pembelajaran di jenjang kelas maupun mengalami efek majemuk karena tidak menguasai pembelajaran pada setiap jenjang. Sedangkan learning gap adalah kesenjangan penggunaan aplikasi digital dalam pembelajaran antara daerah perkotaan dan pedesaan terutama di luar Pulau Jawa.


Untuk menghasilkan kurikulum yang sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional dan visi pendidikan para pendiri bangsa, maka prinsip yang menjadi pegangan dalam proses perancangan Kurikulum Merdeka adalah (Kajian Akademi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran, 2022)

1. Sederhana dan Mudah Dipahami 

 Keunggulan tersebut tercermin dari sistem pembelajarannya yang lebih sederhana tapi mendalam. Kurikulum Merdeka benar-benar fokus pada materi yang esensial sehingga belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan. Penekanan pada esensi belajar ini didukung dengan strategi dalam pengembangan kompetensi para peserta didik sesuai dengan fasenya. Strategi model pembelajaran ini hendak mengarahkan para peserta didik untuk lebih optimal dalam mengembangkan bakat serta kemampuannya, sesuai dengan bidang yang mereka minati masing-masing, dengan output maupun hasil karya positif yang mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa.

Rancangan kurikulum menjadi lebih sederhana bagi pendidik apabila perubahannya tidak terlalu jauh daripada yang sebelumnya. Namun apabila perubahannya cukup besar, dapat disederhanakan dengan cara memberikan dukungan implementasi yang bertahap agar tingkat kesulitannya tidak terlalu besar untuk pendidik.

Sumber: Detik.com
Sumber: Detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun