Mohon tunggu...
Sultan Hadi Prabowo
Sultan Hadi Prabowo Mohon Tunggu... Ilmuwan - Aktivis Pendidikan

Sedang KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Cincau Berbahan Dasar Seledri sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Tubuh dan Menghasilkan Pendapatan

20 Februari 2021   10:38 Diperbarui: 20 Februari 2021   10:57 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan yang melimpah berupa tanaman yang memiliki khasiat untuk obat. Maka pemanfaatan bahan alami sebagai penyembuhan berbagai penyakit menjadi perlu, karena bahan alami atau herbal hanya mempunyai sedikit efek samping dan disisi lain mudah untuk digunakan jadi akan memangkas biaya pengobatan.

Obat tradisional telah banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat baik pada zaman dahulu maupun masa sekarang. Penggunaan obat tradisional ini dimaksudkan untuk menjaga kesehatan, mempertahankan stamina dan mengobati penyakit. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan dianggap memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan dengan obat-obat sintesis atau kimia (Soedibyo, 1998). Salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional adalah seledri (Apium graveolens L.) (Rukmana, 1995).

Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan. (Cahyono, 2003)

Kandungan zat aktif dalam tanaman seledri terbukti bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dengan cara menurunkan curah jantung dan resistensi pembuluh darah perifer, apigenin akan menurunkan tekanan darah penderita hipertensi, dengan mekanisme kerja seperti beta bloker serta manitol dan apiin bermanfaat sebagai diuretik (Riansyah, 2010). Komposisi kandungan senyawa kimia dalam tanaman dapat bervariasi. Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 g) : kalori sebanyak 20 kalori, protein 1 g, lemak 0,1 g, hidrat arang 4,6 g, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, vitamin A 130 SI, vitamin B1 0,03 mg, vitamin C 11 mg dan 63% bagian dapat dimakan (Obatherbalalami, 2010). Daun seledri dapat mengatasi hiperurisemia secara efektif karena mengandung glikosida (Schumacher et al., 2014).

Maka, jika dibandingkan dengan daun cincau, daun seledri memiliki banyak manfaat sebagai obat herbal. Pada umumnya masyarakat menggunakan seledri dengan cara mengambil air rebusannya. Cara penggunaan ini dirasa kurang praktis, hal ini memerlukan inovasi baru untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaannya. Sehingga penulis berinovasi memanfaatkan kekayaan yang terkandung dalam daun seledri menjadi sebuah jajanan yang sangat sering dikonsumsi masyarakat yaitu jajanan cincau. Penulis mengganti bahan dasar jajanan cincau menjadi daun seledri akan tetapi pada proses pembuatannya tetap menggunakan prinsip pembuatan jajanan cincau berbahan dasar daun cincau. Hal ini dikarenakan terdapat kesamaan antara daun cincau dan daun seledri yaitu keduanya merupakan tanaman yang memiliki kandungan hindrokoloid yang dapat membuat tanaman tersebut menjadi gel secara alami hanya dengan bantuan ekstarksi.

Produk kreatif didesain berdasarkan studi literatur dari beberapa jurnal yang telah ada sebelumnya kemudian dikembangkan menjadi inovasi baru. Pembuatan produk ini awalnya terinspirasi dari prinsip pembuatan jajanan cincau berbahan dasar daun cincau, akan tetapi dikembangkan dengan ide baru untuk mengganti bahan dasarnya menjadi daun seledri yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Produk ini dibuat dengan mengguanakan alat -- alat sederhana serta bahan yang mudah didapatkan daripada bahan sebelumnya yaitu daun cincau yang tidak dijual di pasaran. Sehingga diharapkan produk ini dapat dibuat oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun ketika dibutuhkan. Produk ini juga tidak membutuhkan biaya yang besar dan tidak memakan waktu yang lama.

Bahan-bahan yang digunakan adalah daun seledri yang mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Antioksidan ini merupakan suatu zat yang berfungsi mengurangi kerusakan sel tubuh akibat proses oksidasi dan radikal bebas. Bahan lain yang digunakan yaitu CMC sebagai bahan pengental dan bahan yang mengikat air sehingga produk lebih cepat memadat.

Dalam mendesain produk kreatif ini prosesnya sama dengan prinsip pembuatan jajanan cincau berbahan dasar daun cincau. Akan tetapi yang membedakan produk kreatif ini ialah ekstrak seledri yang berlendir kemudian tambahkan CMC sebagai bahan pengental. Lalu diaduk hingga memadat dan didinginkan.

Setelah didinginkan beberapa saat, maka akan teramati ekstrak seledri menjadi memadat hal ini dikarenakan molekul molekul dari ekstrak seledri diikat oleh setiap gugus CMC. Kemudian terjadi gaya tarik menarik antara partikel zat terdispersi dengan medium pendispersinya yaitu ekstrak seledri sehingga struktur ekstrak seledri memadat seperti cincau. Kemudian langkah terakhir, ditambahkan santan dan gula merah sebagai topping agar menutupi rasa seledri dan menghadirkan rasa cincau.

Teknik Pemanfaatan produk kreatif ini adalah dengan memanfaatkan bahan yang mudah ditemukan dan ada di sekitar. Dengan menggunakan cara dispersi. Cara Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar menjadi partikel koloid. Cara dispersi ini diantaranya adalah cara peptidasi. Cara peptidasi merupakan cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemecah. Zat ini memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Contohnya adalah ekstrak seledri yang dipeptidasi oleh CMC. Sehingga cincau dari bahan seledri akan memadat dan ini juga disebabkan oleh sifat seledri karena merupakan tanaman yang mengandung hidrokoloid.

Dengan memanfaatkan daun seledri, produk kreatif ini dapat digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh dan sebagai jajanan menyehatkan di tengah masa pandemi. Selain itu, karya kreatif ini juga dimanfaatkan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi sifat koloid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun