Mohon tunggu...
Sulis Tyaningsih
Sulis Tyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Buku Pendiidkan, Sosial-Budaya, Sejarah, Sastra, Psikologi dan Sains sangat saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Book

Teach Like Finland

22 September 2022   13:27 Diperbarui: 30 September 2022   11:54 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku                             : Teach Like Finland 

Pengarang                             : Timothy D. Walker

Halaman                                :  232

Penerbit                                 :  Grasindo

Kenapa harus Teach Like Finland?

Semua berubah pada suatu malam di bulan Desember 2001. Ketika OEDC (Organization  for Economic Cooperation and Development/ Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi) memublikasikan hasil studi internasional pertamanya, tentang kemampuan anak-anak berusia 15 tahun yang berhubungan dengan keterampilan membaca dan ilmiah yang telah mereka peroleh di dalam dan luar sekolah, yang dikenal dengan PISA (Programme for International Student Assesment/ Program Penilaian Siswa Internasional). Semua mata tertuju pada negara Nordic (Skandinavia, Finlandia, Islandia, dan kepulauan Faroe kecil).

Di luar perkiraan , Finlandia dengan populasi hampir 5,5 juta orang, telah mencatatkan dirinya melampaui semua 31 negara OECD lain dalam tes yang dirancang untuk menunjukkan seberapa baik orang muda akan berhasil memahami pengetahuan ekonomi yang dinamis Ketika mereka beranjak dewasa.

Lebih lanjut lagi, tampak bahwa di Finlandia, pencapaian siswa di antara sekolah-sekolah yang berbeda kurang bervariasi,dan bahwa pembelajaran anak-anak di sekolah tidak terlalu dipengaruhi latar belakang keluarga dibandingkan negara lainnya. 

Di atas semua itu, orang Finlandia sepertinya dapat mencapai hasil yang mengagumkan ini hanya dengan belajar di sekolah yang masuk kategori sederhana. Tak heran dunia Pendidikan dibuat bingung.

Kebingungan itu tampaknya bisa dijawab lewat buku Teach Like Finland karangan Timothy D. Walker. Penulis yang awalnya menghadapi stess berat ketika mengajar sekolah dasar di Amerika ini akhirnya bisa bernapas lega saat menyetujui saran istrinya untuk mengambil cuti ke Finlandia. Atas saran istrinya yang juga orang Finlandia ini, ia akhirnya melamar menjadi guru sekolah dasar di Finlandia. Sejak saat itulah paradigmanya tentang belajar dan mengajar berubah.

Berdasarkan pengalaman dan penelitian penulis, ada beberapa garis besar yang membuat Finlandia mencapai indeks PISA tertinggi :

  • KESEJAHTERAAN

Emma Seppala, peneliti di Universitas Stanford sekaligus pengarang The Happines Track (2016), menuliskan bahwa "Penelitian yang dilakukan dari dekade demi dekade telah menunjukkan bahwa kebahagiaan bukanlah hasil dari kesuksesan namun kunci kesuksesan itu sendiri."

Pondasi untuk merasakan kebahagiaan adalah terpenuhinya kebutuhan pokok, makan, minum, tidur yang cukup, tersedianya pakaian dan tempat bernaung menjadi prasyarat bagi diri sendiri dan peserta didik di kelas. Finlandia sangat mempromosikan pentingnya kesehatan fisik, emosi, mental guru dan siswa. Sehingga ini dapat memperbaiki kualitas mengajar dan membuat kelas kita menjadi menyenangkan.

  • RASA DIMILIKI

Salah satu bahan utama kebahagiaan dalam literatur akademik adalah rasa dimiliki. Sebagai guru ada beberapa cara yang dapat diambil untuk membudayakan suatu perasaan saling terhubung di kelas kita.

Di sekolah Helsinki, penulis menyaksikan rekan-rekannya memprioritaskan hubungan satu dengan yang lain melalui suatu cara yang tidak pernah ia amati di banyak sekolah Amerika. 

Satu alasan besar atas fenomena ini kemungkinan adalah perbedaan jadwal mengajar. Dengan jumlah hari yang lebih sedikit dan lebih banyak istirahat dalam satu hari, guru-guru Finlandia memiliki banyak waktu untuk bertemu satu sama lain. Apabila ada masalah, mereka akan berdiskusi dan berkolaborasi sehingga masalah akan cepat teratasi.

Sekolah Finlandia mengimplementasikan Student Welfare Team (Tim Kesejahteraan Siswa). Seorang guru kelas akan berkumpul dengan para professional dari berbagai kalangan -- kepala sekolah, perawat, pekerja sosial, psikolog dan guru Pendidikan khusus. Dengan adanya sistem ini, guru akan merasa bahwa ia bukanlah satu-satunya orang yang memiliki beban tanggung jawab atas murid-muridnya.

Adapun untuk membangun rasa dimiliki antara guru dan murid bisa dengan cara memberikan pujian, makan siang dan bermain bersama, merayakan hasil pembelajaran, serta menghapus perisakan (bullying).

  • KEMANDIRIAN

Literatur akademik mengatakan bahwa kemandirian adalah bahan dasar kegembiraan yang utama. Murid-murid kelas dasar Finlandia sudah terbiasa bekerja mandiri. Tidak jarang kita akan melihat murid sekolah dasar pulang-pergi sekolah dengan berjalan kaki. Beberapa naik kereta bawah tanah, trem, dan bersepeda.

Dalam reformasi kurikulum di Finlandia, pengembangan kemampuan siswa di dalam dan luar sekolah, adalah sesuatu yang sangat ditekankan. Sebagai seorang guru, mendorong siswa agar memiliki kemandirian adalah sesuatu yang amat penting. 

Beberapa strategi penulis lakukan untuk mengembangkan kemandirian murid Finlandia adalah : Memulai pembelajaran dengan kebebasan, Meninggalkan Batasan, Menawarkan pilihan, Membuat rencana dengan siswa, Membuat rencana jadi nyata.

  • PENGUASAAN

Dalam Finnish Lesson (2015), Pasi Sahlberg menawarkan Analisa berikut :

Studi internasional baru ini (PISA) mengungkapkan bahwa gap prestasi antara siswa Finlandia dengan Jepang, Korea, dan Hong Kong cukup dekat. Siswa Finlandia tampaknya mempelajari semua pengetahuan dan keahlian yang mereka tunjukkan dalam tes tersebut tanpa bantuan tutor pribadi, kelas tambahan seusai sekolah, atau setumpuk pekerjaan rumah seperti para siswa di Asia Timur. Dua siklus PISA, tahun 2003 dan 2006 memperkukuh reputasi Finlandia lebih jauh lagi, sehingga meningkatkan minat media dunia terhadap Pendidikan Finlandia.

Dengan pengalaman mengajar di Helsinki dan kunjungan ke sekolah -sekolah di penjuru Finlandia, penulis telah mengumpulkan beberapa srtategi pengelolaan kelas untuk mengembangkan penguasaan, yang terinspirasi para pendidik Finlandia, yaitu : Ajarkan hal-hak mendasar, Gunakan teknologi, Berikan pendampingan, Buktikan pembelajaran, dan Diskusikan soal nilai.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun