Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menguak Keajaiban Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Optimalisasi Teknologi Digital

14 Agustus 2018   23:35 Diperbarui: 14 Agustus 2018   23:48 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Helen Keller ketika wisuda kelulusan dari Radcliffe Colloge. Sumber foto: http://www.historyrevealed.come

Kelima, penghargaan atau insentif bagi aktivis ABK

Perlu adanya penghargaan bagi tokoh masyarakat (aktivis) yang aktif dalam menggerakkan pemberdayaan ABK. Tokoh masyarakat ini bisa menjadi figur publik yang menjadi pusat informasi mengenai penanganan ABK. Melalui upaya ini, masyarakat akan semakin mengenal dan mengetahui upaya-upaya untuk memberikan pendidikan yang layak bagi ABK.    

Keenam, peningkatan sarana infrastruktur teknologi digital

Selain mengupayakan pembangunan infrastruktur fisik dan sosial, pemerintah perlu meningkatkan kualitas daya akses teknologi digital (internet). Agar komunikasi keluarga ABK melalui teknologi digital bisa berjalan lebih efektif, meningkatkan distribusi konten positif yang bermanfaat bagi ABK, dan memicu tumbuhnya kesadaran kolektif untuk peduli pada ABK.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa perkembangan teknologi digital membuka peluang yang sangat besar bagi ABK untuk menggali potensi diri. Keluarga ABK memiliki peran penting dalam membangun komunikasi antarsesama keluarga ABK dan masyarakat luas. Melalui komunikasi berbasis teknologi digital, pemerataan pendidikan bagi ABK akan tercapai. ABK akan memiliki peluang besar untuk menemukan bakat intelegensia, mengaktualisasikan potensi diri dalam wujud karya, dan berperan aktif dalam memajukan peradaban. Seiring dengan kesuksesan tersebut, individu yang memiliki anggota tubuh yang lengkap, tentu akan termotivasi untuk berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Bila ABK bisa sukses; semua orang juga pasti bisa sukses!  

 ***

Sunber Referensi:

[1] Artikel berjudul 5 Langkah Ajarkan Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus oleh Yanuar Jatnika dari sahabatkeluarga.go.id

[2] The World I live In oleh Helen Keller terbit pertama kali tahun 1908. Buku ini dalam format digital dapat diperoleh pada link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=E71gHEH3Xyc

atau dalam bentuk video:

[3] Tesis Safrina Rovasita berjudul Pengaruh Sharing Experiences Penyandang Cerebral Palsy Terhadap Relisiensi Orangtua Anak cerebral Palsy Yang Terhimpun Dalam Group Facebook Orangtua Anak Cerebral Palsy (2016).

[4] Bunga rampai Difabel di Sekitarku disusun Rofik Mohamad (PPRBM Solo, 2016)   

***

#sahabatkeluarga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun