Mohon tunggu...
Money

Keluarga Sebagai Sekolah Pertama dalam Pendidikan Anak

13 Mei 2018   13:26 Diperbarui: 19 Mei 2018   09:27 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (UU. No. 20 tahun 2003).

Dari pengertian di atas, pendidikan bisa diartikan sebagai suatu kebutuhan pokok bagi anak. Karena dengan pendidikan, potensi pada diri anak, bakat, dan ketrampilan dapat dikembangkan dengan pendidikan. Akhlak dan perilaku anak juga bisa diubah untuk menjadi lebih baik.

Anak menjadi harapan dan tumpuan bangsa. Maka dari itu pendidikan sangatlah penting untuk mencerdaskan anak bangsa.

Pendidikan pada anak dapat diperoleh dari mana saja, seperti lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, bisa dari masyarakat ataupun keluarga. Namun diantara ketiga ini, keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak.

Dalam keluarga, orang tualah yang menjadi guru pertama dan bertanggung jawab dalam perkembangan anak. Karena pada saat ini peletakan pondasi belajar pertama bagi anak. Orang tua dalam keluarga berfungsi membentuk individu yang memiliki karakter dan sifat ideal dalam menyiapkan anak untuk terjun dan hidup di masyarakat.

Peran keluarga khususnya orang tua sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter bagi anak. Karena apapun yang dilakukan oleh orang tua semua dilihat anak dan itu akan melekat dalam pikiran atau ingatan anak sampai dewasa nanti. Maka dari itu bagi orang tua jangan sampai melakukan hal-hal yang kurang patut dicontoh untuk anak.

Sebagai orang tua kita juga harus mempersiapkan pendidikan yang baik bagi anak kita. Dengan memberi pendidikan awal yang baik dari orang tua maka karakter anak akan terbentuk dengan baik dan didukung pendidikan yang baik dan lingkungan yang baik pula, maka anak akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan bertanggung jawab.

Keluarga termasuk faktor utama pembentuk kepribadian anak, oleh sebab itu keluarga sebagai pendidik pertama dalam hal pendidikan anak. Jangan pernah berlaku kasar, berkata jorok, dan tidak baik dihadapan anak.

Apapun yang dilakukan orang tua akan dicontoh anak, apapun yang diucapkan orang tua akan selalu terekam dalam ingatan anak. Karena memori seorang anak itu lebih tajam daripada orang dewasa. Ibarat kertas yang masih putih bersih dan pendidikan itu ibarat coretan warna, apakah akan dicoreti dengan tinta hitam saja ? ataupun akan dicoreti dengan tinta warna warni yang kelak mejadi seperti pelangi yang indah dipandang mata.

Sebagai orang tua tentunya menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang baik dan berakhlakuk karimah. Maka dari itu sebagai orang tua sebaiknya mengawali pendidikan bagi anak dengan baik pula. Sebaliknya dalam keluarga, orang tua membiasakan hal-hal baik dalam mendidik anak seperti contoh disiplin dalam mengatur waktu. Sebagai orang tua sebaiknya mengajarkan anak ketika waktunya belajar, anak dibimbing untuk belajar. Waktunya sholat anak diajak untuk sholat berjamah bersama. Waktunya istirahat anak disuruh tidur, sehingga anak nantinya akan mengingat kegiatan yang dilakukan dan diajarkan orang tua, dan kelak akan kebiasaan yang baik untuk ke depannya.

Namun sekarang pada realitasnya orang tua lebih cenderung mementingkan kerja dan kariernya daripada menghabiskan waktu untuk keluarga. Orang tua beranggapan bahwa harta yang melimpah dan materi lebih dapat membahagiakan anak daripada pendidikan. Sekarang ini untuk soal pendidikan mereka lebih mempercayakan penuh pada guru dan sekolah. Mereka tidak ingin tahu dan tidak mau tahu dengan apa tang dilakukan dan diajarkan anaknya di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun