Mohon tunggu...
Sulastama Raharja
Sulastama Raharja Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di Klaten, menyelesaikan SMA dan kuliah di Jogja. Saat ini menjadi buruh di salah satu perusahaan minyak di Riau. http://sulastama.wordpress.com http://kulineronline.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Secangkir Kopi dan Roti Bakar KimTeng

7 November 2009   18:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:25 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikmati Secangkir Kopi dan Roti Bakar KimTeng

Sabtu 24 Oktober 2009, kami berempat - saya, Hery, Yayak dan Wildan- sarapan pagi di Kedai Kopi Kimteng yang terletak di dekat Pasar Bawah Pekanbaru. Kami berangkat dari DBQ 201 Rumbai jam 8 pagi, dan tidak lama kemudian sampai di Kimteng. Ketika kami datang, pas jadualnya sarapan pagi sehingga kedai Kimteng dipenuhi oleh pelanggan yang akan menikmati sarapan ditemani secangkir kopi. Kami pun kemudian masuk kedalam kedai dengan dipandu oleh pramusaji yang menunjukkan meja yang kosong. Kedai kopi Kimteng merupakan salah satu legenda kedai kopi di Kota Pekanbaru. Kedai kopi ini dirintis oleh Tan Kim Teng pada tahun 1956, dan sejak tahun 2000 di kelola oleh Mulyadi Tenggana yang merupakan cucu dari Tan Kim Teng. Sedangkan Tan Kim Teng sendiri merupakan salah satu pejuang kemerdekaan RI yang konon berjasa memasok senjata dari Singapura. Pada awalnya kedai ini bernama Kedai Kopi Segar yang terletak di Jln Muhammad Yatin Pasar Bawah, setelah beberapa kali pindah tenpat akhirnya menetap di tempat yang sekarang dan membuka lain di Mall SKA, Mall Senapelan, Mall Ciputra dan Pustaka Soeman HS.

Kedai Kopi Kim Teng

Menu andalan kedai ini adalah kopi dan roti. Untuk bahan baku bubuk kopi didatangkan bubuk kopi berkualitas tinggi dari Solok, sedangkan rotinya dibuat oleh Wolter Monginsidi Bakaery sejak tahun 1970 dan selai srikaya dibuat sendiri oleh kedai ini.

Meskipun memiliki menu andalan kopi dan roti, di kedai Kimteng Senapelan juga tersedia makanan yang lain seperti dim sum, mie ayam dan lontong sayur. Makanan ini disediakan oleh pedagang yang menyewa tempat dan ikutan berdagang di kedai ini. Sebuah simbiosis mutualisma yang saling menguntung, pemilik kedai kimteng mendapat sewa dari pedagang lain dan pedagang itu memperoleh tempat jualan di kedai yang sangat ramai. 

menu
menu
Menu

Kami beruntung masih memperoleh tempat duduk meskipun harus nunggu sebentar karena mejanya sedang dibersihkan. Tak lama kemudian kami meminta daftar menu untuk memilih menu sarapan kami masing-masing. Saya dan Wildan memesan dimsum ceker dan bubur ayam, Hery memesan mie ayam jamur dan lumpia udang dan Yayak memesan mie goreng. Sedangkan roti bakar kami pesan untuk bersama-sama. Untuk minumnya, saya memesan kopi karena saya penasaran ingin menikmati kelezatan citarasa kopi Kimteng yang sudah melegenda, meskipun sehari-hari saya sudah berhenti minum kopi cukup lama.

kopi.jpg
kopi.jpg
Secangkir Kopi

Pesanan kopi saya datang bersama dengan pesanan minuman teman-teman. Saya pun kemudian mulai menikmati secangkir kopi panas yang beraroma sedap. Menurut saya kopinya enak, mungkin karena menggunakan bahan kopi yang berkualitas.

roti bakar
roti bakar
Roti Bakar

Tidak berapa lama kemudian pesanan makanan kami datang. Yang pertama datang adalah roti bakar yang merupakan menu andalan kedai ini.  Roti bakar di sini di kenal juga sebagai roti kawin karena dibuat dari 2 lembar roti tawar yang diisi tengahnya dengan selai srikaya. Roti bakar pesanan Hery pun kemudian kami makan ramai-ramai. Roti bakarnya enak sekali, rotinya lembut, mengembang dan selai srikayanya enak. Kami sempat berdiskusi dengan Heri, bertanya-tanya bagaimana caranya agar roti yang dibakar bisa mengembang. Kemungkinan adalah karena pemakaian bahan rotinya yang khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun