Mohon tunggu...
sukron nur kholis
sukron nur kholis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Semester 5 STID Mohammad Natsir

Makan Makanan Bergizi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Tauhid dalam Islam, Jalannya Yesus dan Para Nabi As

17 Januari 2023   21:40 Diperbarui: 17 Januari 2023   22:08 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam mengajak seluruh manusia untuk memeluk ajaran yang diturunkan oleh Allah swt. Ajaran yang mengajak dalam kemuliaan akhlak yang mulia penuh dengan kasih sayang dan rahmat kepada seluruh manusia. 

Menyempurnakan sisi humanis manusia ke tingkat derajat paling tinggi, dan mengembalikan moral yang rusak ke dalam fitrah suci untuk menyembah Allah SWT, Dzat Yang Menciptakan seluruh kosmik kehidupan makhluk ciptaan-Nya. Dialah Allah Yang Mengatur ciptaan-Nya tanpa henti dari permulaan penciptaannya sampai batas akhir taqdirnya, Hari Kiamat.

Islam mengajak umat manusia untuk melepaskan belenggu-belenggu penghambaan terhadap makhluk yang lebih hina darinya, karena manusia adalah makhluk yang disempurnakan oleh Allah Swt untuk menjadi Khalifah[1] (pemimpin) dari seluruh ciptaan-Nya. Seluruh penciptaan langit dan bumi seisinya, mutlak diciptakan oleh sang Khaliq untuk kebutuhan manusia. 

Itulah nikmat anugerah yang luar biasa dari Allah Swt agar manusia menjalankan eksitensi penciptaannya untuk mengesakan dan tidak mempersekutukan-Nya dengan makhluk ciptaan-Nya.[2] Untuk itu Allah Swt menurunkan sebuah agama yang menjadi perangkat penting yang harus dimiliki manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.[3] Satu-satunya agama, yang diridhoi dan diakui-Nya adalah al-islam. Agama yang senantiasa dijaga oleh Allah Swt hingga Akhir Zaman. Serta Allah menjaga Al-Quran sebagai penyempurna kitab-kitab pendahulunya, Zabur, Taurat dan Injil.[4] Subhannallahi ‘amma yusyrikuun.

Allah Swt berfirman, 

ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا..

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” Al-Maidah: 3

Dalam kitab tafsir, menukil dari kitab Shahih Bukhari, dari Thoriq bin Syihab, dia berkata: Seseorang dari kaum Yahudi berkata kepada Umar Bin Khattab: “wahai Amirul Mukminin, Kalian membaca satu ayat dalam kitab kalian, yang seandainya ayat itu diturunkan kepada orang-orang Yahudi niscaya kami akan menjadikan hari diturunkannya sebagai hari raya.” Umar menjawab: “Demi Allah, sungguh aku mengetahui pada hari apa, kapan dan di mana ayat ini diturunkan kepada Rasulullah, dan di mana Rasulullah ketika ayat ini diturunkan. Ayat ini diturunkan pada petang hari di hari Arafah yang bertepatan dengan hari Jumat, dan demi Allah ketika itu kami berada di padang Arafah dan Rasulullah sedang berdiri di Arafah. Dan alhamdulillah keduanya (hari Arafah dan hari Jumat) merupakan hari raya bagi kami.”[5] Inilah kemuliaan ayat ini, orang-orang Yahudi yang pada saat itu mengetahui kebenaran dari kitab-kitab suci sebelum Al-Quran, mengakui adanya kebenaran Islam, akan tetapi karena besarnya rasa sombong dan iri mereka, membuat mereka tidak mau menerima seruan  dakwah Nabi Muhammad Saw. 

Dakwah Nabi Saw mengajak para ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk kembali kepada satu kalimat keadilan yang sama-sama kita yakini bersama, jalan yang sudah ditempuh oleh nabi-nabi yang telah datang kepada mereka. Yaitu jalan memurnikan pengabdian hanya kepada Allah dan tidak menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan yang disembah dan ditaati selain Allah. Jalan yang tidak ada perselisihan dan pertentangan dalam kitab suci kami dengan kitab suci Taurat dan Injil. Saksikanlah kami seorang yang muslim, sebenar-benar pengabdi Allah, Tuhan kami dan kalian (Yahudi dan Nasrani).

Allah Swt berfirman,

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَآءٍۭ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُولُوا۟ ٱشْهَدُوا۟ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun